SIDOARJO (Radarjatim.id) Transformasi dan Kolaborasi, keterbukaan dalam segala hal, kini telah diusung oleh Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Sidoarjo dalam Rakerda (Rapat Kerja Daerah) pada (13/3/2022) di di Hotel Sun City Sidoarjo.
Kegiatan ini menguatkan gaung struktur PKS mulai dari pusat, dengan tajuk ‘Semangat Transformasi dan Kolaborasi’. Bupati Sidoarjo Ahmad Muhdlor Ali juga nampak hadir dalam kegiatan yang akan membawa PKS Sidoarjo lebih dan lebih maju lagi. Hadir pula para pimpinan partai-partai yang lain, serta dihadiri pula perwakilan dari 18 DPC PKS se Sidoarjo.
Ketua PKS Sidoarjo Deny Haryanto dalam sambutan pembukaan Rakerda menyebutkan, kolaborasi adalah sebuah tuntutan, bagi kita sebagai bangsa yang besar dan beragam, yang sebenarnya telah tercermin dalam salahsatu identitas budaya bangsa Indonesia, yaitu gotong royong. “PKS siap berkolaborasi demi melayani rakyat, baik itu lintas partai, lintas agama, entitas pemerintahan, NGO, Kampus,” jelas Deny.

Lanjutnya, kiita ingin membangun budaya politik kebangsaan, walaupun secara sikap politik, PKS berada sebagai oposisi, tapi PKS tetap bisa berkolaborasi untuk banyak hal. Telah kita buktikan di banyak kegiatan, termasuk ketika penanganan Covid-19, PKS Sidoarjo bekerjasama dengan Dinkes Sidoarjo mendistribusikan vaksin, atau dengan PMI Sidoarjo menyelenggarakan kegiatan donor konvalesen. “Juga penanganan bencana, yang memerlukan kerjasama seluruh elemen masyarakat, PKS rutin terlibat disana. Melalui acara Rakerda ini, kami menghadirkan kesenian masyarakat, yaitu Banjari dan Ludruk, memiliki pesan, bahwa dalam memajukan Sidoarjo, kami siap kolaborasi dengan siapapun, “tambah Deny
Dalam hal transformasi, PKS Sidoarjo juga berkomitmen mengedepankan pemanfaatan teknologi dan media sosial. Tahun lalu, PKS Sidoarjo telah melaunching Whatsapp Hotline di Hari Aspirasi, dimana dengan bantuan teknologi tersebut, masyarakat Sidoarjo mudah menyampaikan aspirasinya kapanpun dan dimanapun.

Selain itu, pendaftaran anggota PKS saat ini dapat dilakukan secara daring, yang berlanjut dengan terobosan metode penjaringan Bakal Calon Anggota Dewan (BCAD) menggunakan aplikasi PKS BCAD. Fasilitas digital ini memungkinkan anggota PKS menjaring sebanyak mungkin calon anggota legislatif yang berkualitas dari pusat hingga daerah dengan gawainya masing-masing.
“Pemanfaatan teknologi atau transformasi digital pada esensinya adalah soal kemudahan akses dan transparansi. PKS ingin upaya ini membuka peluang partisipasi yang lebih luas, sehingga politik di Indonesia menjadi relevan memberikan manfaat nyata bagi masyarakat,” pungkasnya.(aim)