SIDOARJO (RadarJatim.id) — Pendidikan Bermutu untuk Semua gantikan Merdeka Belajar, hal tersebut disampaikan Pengawas SD-SMP Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Sidoarjo Abdulloh S.Pd, M.Pd, saat menghadiri Rakor dan Sosialiasi tentang Permendikbud Ristek RI Nomor 25 tahun 2024, pada (8/1/20205) di SMP Negeri 3 Sidoarjo.
Prosesi Rakor dan Sosialisasi tersebut dibuka langsung oleh Kepala SMP Negeri 3 Sidoarjo Drs. H. Achmad Lutfi, MM diikuti seluruh Waka dan Staf sekolah. Pak Abdulloh_ panggilan akrabnya, menjelaskan Permendikbudristek RI No. 25 Tahun 2024 Tentang Perubahan Atas Permendikbud No. 15 Tahun 2018 Tentang Pemenuhan Beban Kerja Guru, Kepala Sekolah dan Pengawas Sekolah.
Ia katakan, jika ujian dengan skala nasional akan dilaksanakan pada tahun ajaran 2025-2026. Ujian tersebut hanya akan dilaksanakan pada sekolah-sekolah yang terakreditasi. “Bagi sekolah yang belum terakreditasi atau hanya terdaftar, bisa ikut pada sekolah yang berada dalam satu zona,” katanya.
Selain itu, dijelaskan pada pasal 4, bahwa beban kerja guru minimal 24 JP (Jam Pelajaran) dan maksimal 40 JP. “Sementara untuk guru Bimbingan Konseling (BK) minimal membimbing lima rombongan belajar,” jelasnya.
Pada pasal 4 ayat 5 juga disebutkan jika guru harus menilai hasil belajar peserta didik pada aspek pengetahuan, sikap, dan keterampilan. “Khusus pada penilaian pengetahun dan keterampilan, pada buku nilai mohon Bapak/Ibu memberi satu kolom tambahan untuk nilai remidial,” paparnya.
Sementara pada sosialisasi Pendidikan Bermutu untuk Semua, Pak Abdulloh juga menyampaikan bahwa Merdeka Belajar sudah diganti. “Pendidikan Bermutu untuk Semua menggantikan Merdeka Belajar, sesuai dengan Asta Cita yang digagas pemerintahan Presiden Prabowo pada poin keempat,” bebernya.
Untuk mewujudkan Pendidikan Bermutu, sambungnya, ada delapan prasayarat yang perlu didukung. Seperti Sarana dan Prasarana Memadai, Pendidik dan Tendik Kompeten dan Sejahtera, Lingkungan Sosial-Budaya Mendukung, Pembelajaran Adaptif dan Bermakna.
“Juga Ketersediaan Layanan Merata, Pembiayaan Pendidikan Afirmatif, Layanan Pendidikan Inklusif, dan Pengembangan Talenta Unggul. Semua hal tersebut dilakukan bersama dengan tujuan akhir adalah bangsa cerdas dan maju,” jelasnya.
Di akhir, Pak Abdulloh menjelaskan tujuh Kebiasaan Anak Indonesia Hebat. “Yaitu Bangun Pagi, Beribadah, Berolahraga, Makan Sehat dan Bergizi, Gemar Belajar, dan Bermasyarakat serta Tidur Cepat,” ungkapnya.
Pengawas yang berdomisili di Tanggulangin itu juga berpesan agar para guru selalu membuat media pembelajaran dalam tiap materi yang diajarkan. “Setelah dibuat, jangan lupa disimpan, agar ketika sudah terkumpul dalam setahun kita bisa punya banyak media pembelajaran,” pesannya.
Koordinator Pengawas Dispendikbud Sidoarjo itu juga memberi arahan, agar para guru mengajak berpikir para siswa ketika diberi tugas. “Agar mereka punya basis konsep dari pengetahuan,” tutupnya.(mad)