GRESIK (RadarJatim.id) — Usia boleh tua mendekati senja. Bahkan fisik pun boleh renta atau ringkih. Namun, semangat tetap membara layaknya para remaja yang enerjik.
Itulah yang terungkap dalam “Reuni/Temu Kangan Remaja BP Wetang 1980-1990-an” yang dihelat di kompleks Perumahan BP Wetan Gresik, Sabtu (11/6/2022). Hampir 100-an peserta yang kini tersebar di berbagai daerah di Indonesia itu merajut Kembali persaudaraan yang terbina sejak mereka remaja tahun 1980 hingga 1990-an.
Rata-rata mereka sudah sepuh dan sudah berstatus kakek-nenek. Maklum, sudah puluhan tahun mereka terpisah. Namun, semangat nampaknya tak pernah kendur. Ini terlihat dari cara mereka menyapa sesamanya. Mereka tidak mau menggunakan panggilan ‘Pak’ atau ‘Bu’, tetapi melilih ‘Mas’ atau ‘Mbak’. Alasan mereka, biar semangat hidup terus seperti anak muda atau remaja.
Meski secara fisik dan kasat mata mereka sudah nampak sepuh, semangat hidup untuk berkontribusi positif tidak pernah luntur. Selain ingin bernostalgia di kampung tempat mereka pernah tinggal puluhan tahun silam, para lansia ini tak ingin kehilangan momentum untuk berbuat kebajikan. Salah satu yang digagas adalah memberikan sumbangsih kepada masyarakat dan negara terkait upaya pencegahan dan pemberantasan narkoba dari kalangan remaja atau pemuda.
“Ini memang baru ide yang akan kami wujudkan. Kami akan sowan dan koordinasi ke Pak Bupati, Pak Kapolres, Pak Dandim dan eleman lainnya, seperti Karang Taruna untuk mewujudkan niat baik ini,” ungkap Hariono (72), mantan Pembina Karang Taruna BP Wetan era 80-an yang hingga kini masih diakui oleh para anggotranya yang sudah sepuh-sepuh.
Dikatakan, melihat perkembangan dalam beberapa dekade belakangan, ia merasa prihatin dengan peredaran narkoba. Dampaknya, kata mantan pegawai BKKBN dan pembina perguruan silat Tapak Suci ini, sangat luar biasa, khususnya di kalangan remaja atau pemuda. Karena itu, sisa hidup yang dimiliki mantan remaja BP Wetan ini dimanfaatkan untuk memberikan sumbangsih yang positif bagi masyarakat.
“Salah satunya yang kami anggap mendesak adalah bagaimana memperkecil atau menghapus peredaran narkoba yang dampaknya luar biasa dan gak karu-karuan ini,” katanya berapi-api.
Sementara Ketua Panitia Reuni, Yon Mujiono, mengatakan sangat mendukung gagasan pembinanya, Hariono. Karena itu, lewat komunikasi di grup medsos, ia akan terus menyosialisasikan niat baik tersebut.
“Teman-teman sangat mendukung. Dengan kemampuan yang ada dan posisi teman-teman yang beragam, saya rasa niat baik itu bisa diwujudkan,” ujar Yon Mujiono. (maz)