SIDOARJO (RadarJatim.id) — Peringatan 1 Muharam 1446 H kali ini dilakukan berbeda dengan tahun-tahun sebelumnya oleh SMK YPM 8 Sidoarjo, untuk tahun ini difokuskan kepada program ‘Cinta Lingkungan’. Sehingga seluruh aktivitas peringatannya dalam rangka peduli lingkungan, utamanya mengurangi sampah plastik.
Seperti yang terlihat dalam peringatan 1 Muharam 1446 H di SMK YPM 8 Sidoarjo, semua siswa mengenakan hias atau atribut dari plastik hingga kerta koran. Termasuk dalam kegiatan lomba-lombanya pun terdapat pemanfaatan limbah-limbah plasti. Mulai dari fashion show, yang jadi maskot per kelas, serta atribut peserta pawai semuanya memakai bahan-bahan bekas.
Sebelum dilepas keliling sekitar SMK YPM 8 Jl. Sarirogo Sidoarjo, digelar terlebih duhulu lomba fashion maskot-maskot per kelas. Mereka secara bergantian berlenggak-lenggok di catwalk karpet merah, pada Minggu (7/7/2024) pagi di halaman sekolah.
Waka Kurikulum SMK YPM 8 Sidoarjo Aftoni, ST MM menjelaskan pada inti dari peringatan ini adalah mengajak anak-anak untuk kembali ke lingkungan, peduli sampah, jangan sembarangan untuk membuang sampah, serta mengurangi untuk pemakaian plastik. “Makanya dalam pawai tadi juga diturunkan tim semut, tim peduli lingkungan, bahkan barisan paling belekang juga ada gerobak sampah,” jelas Aftoni.
Ada sekitar 1.200 siswa yang terlibat serta ditambah dengan bapak ibu gurunya. Menariknya, anak-anak ini dalam posisi liburan sekolah . Namun mereka tetap semangat mengikuti, dan mereka sangat antusias, terbukti dalam pembuatan maskot dan atribut ternyata dilakukan kelompok per kelas di salah satu rumah temannya.
“Jadi di buat di rumah masing-masing, tidak di sekolah. Makanya saya tadi juga kaget, ternyata sangat semarak, anak-anak saat liburan pun mau hadir menyemarak peringatan 1 Muharram di sekolah. Apalagi wali kelas mereka juga libur,” katanya.
Oleh karena itu, pada penilaian lomba kali ini juga mengutamakan tentang pemanfaatan limbah plastik, serta hadiahnya juga akan diberikan sepeda angin. “Karena dalam waktu dekat, sekolah kami mempunyai program, bagi siswa yang rumahnya di bawah radius 3 km, diharapkan ke sekolah memakai sepeda. Ini dalam rangka peduli lingkungan,” harapan Aftoni.
“Tentu saja program tersebut tidak bisa serta merta, harus dilakukan secara bertahap. Merubah pola, perilaku anak-anak sekarang ini tidak mudah. Yang penting harus terus disosialisasikan secara rutin,” pungkas Aftoni.(mad)