SIDOARJO (RadarJatim.id) — Seluruh siswa tahun baru tahun ajaran 2024/2025 SMK Antartika 1 Sidoarjo yang jumlah sebanyak 600 anak, bakal menjalani Psikotes. Dengan tujuan untuk mengetahui bakat dan minat para siswa, sekaligus akan mempermudah proses pemetaan pemilihan kompetensi masing-masing.
Hal tersebut ditegaskan oleh Kepala SMK Antartika 1 Sidoarjo Drs. H. Tohirin, M.Pd usai memimpin upacara pembukaan MPLS (Masa Pengenalan Lingkungan Sekolah) SMK Antartika 1 Sidoarjo, Senin (15/7/2024) pagi di halaman sekolah tepatnya di Desa Siwalanpaji Buduran Sidoarjo.
Ia tuturkan, selain untuk mengetahui bakat dan minat, juga untuk mengetahui kemampuan dan juga karkater anak-anak, sekaligus pemetaan. Hasil psikotes itu nanti kami berikan langsung kepada orang tua masing-masing. Bertentuk seperti raport. “Jadi orang tua biar mengetahui secara langsung anak-anaknya itu bakatnya apa, dan cocoknya di kompetensi apa,” tuturnya.

“Psikotes nanti bertujuan untuk pemetakan jurusan juga bisa, tetapi kami lebih mengutakan pada bakat anak-anak. Sehingga orang tua nanti akan tahu kalau bakat anaknya itu apa. Jadi anak-anaknya tidak dipaksakan sesuai kehendaknya,” tutur Abah Tohirin_sapaan akrabnya.
Kami mempunyai 4 kompetensi yang semuanya mempunyai keunggulan masing-masing, yaitu kompetensi Pemesinan, TKR (Teknik Kendaraan Ringan), Rekayasa Perangkat Lunak dan TITL (Teknik Instalasi Tenaga Listrik). “Alhamdulillah peminatnya sangat banyak sekitar 750 anak, namun yang diterima sebanyak 600 anak. Saya ucapkan terima kasih, karena mereka semua waktu mendaftar juga didampingi orang tua masing-masing,” jelasnya.
Ia jelaskan lebih lanjut, dalam MPLS SMK Antartika 1 Sidoarjo yang dimulai hari ini, akan dilaksanakan selama tiga hari kedepan. Kami juga menghadirkan petugas BNN Kabupaten Sidoarjo untuk memberikan pemahaman tentang bahayanya narkoba terhadap anak-anak yang baru masuk ini.
“Kami harapkan anak-anak harus bebas dari narkoba, tidak ada yang terjangkit atau bersih dari narkoba. Kami wajibkan semuanya harus memerangi bahayanya narkoba. Kami wajibkan, karena mereka mungkin waktu SMP belum ada, makanya kita ajak sekarang sejak awal kelas X untuk memerangi narkoba,” tegas Abah Tohirin.

Karena mereka masuk ke SMK Antartika 1 Sidoarjo ini baginya merupakan sekolah baru, teman baru, budaya baru, lingkungan baru. “Jangan sampai nantinya ada budaya yang kurang bagus waktu mereka di SMP terbawa hingga masuk SMK ini. Itu sangat bahaya, akan mempengaruhi yang lain. Makanya harus kita kikis sejal awal,” katanya.
Ia tegaskan, caranya dengan pembelajaran, dengan pendekatan siswa, bahkan dengan pendekatan melalui orang tua. “Pada intinya semuanya harus bersih dari norkoba, bahkan juga harus bersih dari perundungan. Seperti yang telah dilakukan serentak oleh Dinas Pendidikan Jawa Timur dengan Anti Perundungan,” tegasnya.(mad)