SIDOARJO (RadarJatim.id) — Upaya menciptakan lingkungan sekolah yang aman dan nyaman bagi seluruh siswanya. SDN Tambak Kalisogo 1 Jabon Sidoarjo telah melaksanakan sosialisasi mengenai bahaya perundungan atau bullying.
Kegiatan yang digagas oleh pihak sekolah ini mendapat sambutan hangat dari seluruh siswa, guru, dan juga orang tua murid, dengan menghadirkan narasumber Rheny Puspita Ratih, S.Pd guru penggerak dari SDN Gelam 1 Candi. Adapun kegiatan sosialisasinya bertempat di ruang kelas serbaguna.
Kepala Sekolah SDN Tambak Kalisogo 1 Muhamad Maksum, S.Pd menjelaskan betapa menekankan pentingnya menanamkan nilai-nilai positif sejak dini kepada siswa, salah satunya adalah menghormati perbedaan dan menolak segala bentuk kekerasan, termasuk perundungan.
“Perundungan bukan hanya sekadar tindakan iseng, tetapi dapat berdampak buruk pada korban, baik secara fisik maupun mental. Oleh karena itu, kita semua harus bahu-membahu untuk menciptakan lingkungan sekolah yang bebas dari perundungan,” tegas Muhamad Maksum.
Sebagai narasumber, Rheny Puspita Ratih memberikan pemahaman yang komprehensif mengenai pengertian perundungan, jenis-jenis perundungan, serta dampak negatif yang di timbulkannya. Dengan bahasa yang mudah dipahami, Rheny mengajak seluruh siswa untuk aktif bertanya dan berdiskusi.
“Perundungan bisa terjadi dalam berbagai bentuk, mulai dari fisik, verbal, hingga cyberbullying. Kita harus berani mengatakan tidak pada perundungan dan melaporkan setiap kejadian yang kita lihat,” ujar Bu Rheny_sapaan akrabnya pada (9/9/2024) pagi.
Setelah mengikuti sosialisasi, para siswa terlihat antusias dan memberikan tanggapan positif. Mereka mengaku mendapatkan banyak pengetahuan baru tentang bahaya perundungan dan pentingnya menjaga hubungan baik dengan teman.
“Saya senang sekali mengikuti acara ini. Sekarang saya jadi tahu kalau perundungan itu salah dan bisa menyakiti perasaan orang lain,” ungkap Ainul Yaqin, salah satu siswa kelas 6.
Sosialisasi anti-perundungan yang digelar di SDN Tambak Kalisogo 1 Jabon Sidoarjo ini membuktikan bahwa upaya pencegahan perundungan harus dimulai sejak dini.
“Dengan melibatkan seluruh komponen sekolah, diharapkan kegiatan serupa dapat terus dilakukan secara berkala untuk memastikan terciptanya lingkungan belajar yang aman dan kondusif bagi seluruh siswa,” harap Muhamad Maksum.(mad)