SIDOARJO (RadarJatim.id) — Walaupun basisnya sekolah teknologi, yang penuh dengan digitalisasi. Siswa SMK Telkom Sidoarjo ternyata sudah banyak yang menjadi Tahfidzul Al Qur’an. Mulai dari 5 juz, 10 juz, 15 juz bahkan sudah ada yang mencapai 30 juz.
Melihat kondisi tersebut, SMK Telkom Sidoarjo langsung melakukan bekerjasama, MoU (Memorandum of Understanding) dengan Kemenag (Kementerian Agama) Kabupaten Sidoarjo. Prosesi penandatanganan dilakukan langsung oleh Kepala Kemenag Sidoarjo Dr. H. Muh. Arwani, S.Ag M.H.I dan Kepala SMK Telkom Sidoarjo, Abror, S.Hum M.Pd pada Selasa (10/9/2024) siang di Ruang Pertemuan Kemenag Sidoarjo.
Menurut Abror, MoU ini adalah untuk mewadahi talent anak-anak, karena yang Tahfidzul Al Qur’an sudah lumayan banyak. Meskipun basic sekolah kita adalah digital, namun kami tetap memberikan wadah bagi mereka yang mempunyai kemampuan dalam menghafal Al Qur’an.
“Kami ingin kondisi ini terfasilitasi lebih baik lagi. Kami ingin hafalan mereka tetap terjaga sehingga mereka nantinya bisa mendapatkan sertifikasi dari Kemenag Kabupaten Sidoarjo,” jelas Abror.
Kerjasama ini harapan kedepannya, selain anak-anak mempunyai kemampuan sekolah digital yang baik juga mendapatkan pengakuan dari Kemenag Kabupaten Sidoarjo. “Bahwa anak-anak memiliki kemampuan yang bisa dipertanggungjawabkan, yakni dibuktikan dengan serifikat tersebut,” harapnya.
Lanjutnya, bawah anak-anak juga sudah sering memperbincangkan, diantaranya untuk melanjutkan kuliah itu banyak jalur-jalur tahfidzul Qur’an. “Makanya, program ini adalah salah satu memfasilitasi mereka, memudahkan mereka untuk bekal melanjutkan ke perguruan tinggi, karena sudah mempunyai bekal sertifikat,” tegas Abror.
Usai MoU, Kepala Kemenag Sidoarjo Muh. Arwani dengan tegas mengatakan bahwa MoU ini tidak hanya sekedar formalitas, namun harus segera ditindaklanjuti. Bila ada sesuatu hal bisa berkoordinasi dengan pihak Kasi PAIS (Pendidikan Agama Islam), termasuk bagaimana teknis pelaksanaannya, pembekalan, ujian maupun sertifikasinya.
“Dengan kemajuan teknologi, koordinasi bisa dilakukan secara online, jadi tidak perlu repot-repor hadir ke Kantor Kemenag lagi. Tetapi untuk kegiatan MoU dan sertifikasinya tentu harus dilakukan secara offline,” jelas Muh. Arwani yang didampingi Kasi PAIS Imam Mukhouzali, S.Ag MM bersama tim pengawas.
“Mudah-mudah dengan MoU ini, semoga program Tahfidz yang sudah kami lakukan kerjasama ini bisa berjalan dengan baik, bisa berjalan dengan lancar dan bermanfaat bagi peserta didik kita,” harap Abah Arwani_sapaan akrabnya .(mad)