SIDOARJO (Radarjatim.id) — SMP Negeri 3 Sidoarjo (Spentigda) telah berhasil merayakan Dies Natalis ke-46 dengan gemilang melalui pentas seni spektakuler, sekaligus gelar karya P5 (Proyek Penguatan Profile Pelajar Pancasila) pada, Sabtu (14/6/25) pagi.
Kegiatan yang bertajuk “Nusantara Berkisah, Lewat Nada, Aksara, dan Kearifan Lokal” tersebut, pada puncaknya menampilkan beragam pertunjukan seni yang sarat akan nilai budaya. Para siswa menunjukkan bakat terbaik mereka dalam berbagai bentuk, mulai dari tarian tradisional yang memukau, hingga sajian musik kontemporer dengan sentuhan etnik.
Setiap penampilan dirancang bukan sekadar menghibur, tetapi juga menyampaikan pesan moral dan kearifan lokal yang relevan dengan kehidupan masa kini.
Kepala SMP Negeri 3 Sidoarjo Drs Achmad Luthfi M.M, menyampaikan tema yang dipilih untuk menumbuhkan rasa cinta tanah air, dan kebanggaan terhadap kekayaan budaya bangsa di kalangan siswa.
“Melalui pentas seni ini, kami ingin anak-anak didik kami tidak hanya mengenal, tetapi juga meresapi dan melestarikan kearifan lokal yang menjadi identitas bangsa,” harapnya.
Selain menampilkan beragam pertunjukan seni yang kaya akan nilai budaya, para siswa juga menunjukkan bakat terbaik mereka dalam berbagai bentuk, mulai dari tarian tradisional yang memukau hingga sajian musik kontemporer dengan sentuhan etnik.
Masing-masing kelas dengan penampilannya dirancang untuk tidak hanya menghibur, tetapi juga menyampaikan pesan moral dan kearifan lokal yang relevan dengan kehidupan masa kini.
Salah satu penampilan yang menarik perhatian, adalah dari kelas 7C. Perwakilan siswa menyuguhkan tarian dari berbagai daerah nusantara. Ikon Gatotkaca menjadi pembuka yang dilanjut dengan beragam tarian tradisional dari setiap suku yang ada di Indonesia. Alhasil, unjuk kreativitas seni spektakuler tersebut mendapat tepuk tangan meriah.
Tak hanya pentas seni, perayaan Dies Natalis ke-46 ini juga menjadi ajang gebyar P5. Berbagai hasil karya proyek siswa yang berkaitan dengan Profil Pelajar Pancasila dipamerkan. Proyek-proyek tersebut mencakup beragam inovasi dan kreativitas siswa dalam memberi inovasi kearifan lokal seperti desain batik.
Kelas 8A-8H memajang hasil kreativitas batik di stan masing-masing. Kain-kain bermotif batik tersebut merupakan hasil dari kegiatan ODL di Kampung Batik Giriloyo, Jogjakarta.
Antusiasme terlihat jelas dari ekspresi para penonton, baik orang tua, siswa, guru, maupun tamu undangan. Mereka terpukau dengan profesionalisme dan dedikasi siswa dalam setiap penampilan.
“Sangat bangga melihat anak-anak bisa menampilkan pertunjukan sebagus ini. Ini bukti bahwa pendidikan di SMPN 3 Sidoarjo tidak hanya fokus pada akademik, tetapi juga pengembangan karakter,” terang salah satu tamu undangan Wiwin Windarsih.(mad)