GRESIK (RadarJatim.id) – Ratusan warga Desa Yosowilangun, Kecamatan Manyar, Gresik, Jawa Timur menggeruduk balai desa, Selasa (27/2/2024). Yang mereka lakukan bukanlah aksi demonstrasi atau unjuk rasa, melainkan ngantre membeli sembako murah yang digelar Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Gresik.
Meski agenda pasar murah yang menjadi bagian dari Gerakan Pangan Murah, dalam rangka stabilisasi pasokan dan harga pangan, baru dimulai pukul 08.00 WIB, sejak pukul 07.00 warga mulai memadati balai desa. Untuk melaksanakan program tersebut, panitia juga menyiapkan tenda besar di luar balai desa untuk menampung luberan warga plus untuk stand penjualan berbagai komoditas kebutuhan sehari-hari.
Pengamatan di lapangan menyebutkan, selain beras yang kini harganya melambung, sejumlah komoditas pangan disiapkan di pasar murah tersebut. Di antaranya minyak goreng, gula pasir, telor, bawang merah, bawang putih, juga aneka makanan olahan pangan.
Kepala Dinas Pertanian Gresik, Eko Anindito Putro, mengatakan, gejolak harga sejumlah komoditas pangan, terutama beras yang cenderung melonjak belakangan ini mendapat respon pemerintah dalam program pasar murah yang dikemas dalam Gerakan Pangan Murah, dalam rangka stabilisasi pasokan dan harga pangan.
Dikatakan, akibat badai Elnino yang melanda berbagai belahan dunia, produksi pangan jadi menurun, karena terjadi pergeseran musim. Akibatnya, harga pangan pun cenderung melonjak, yang belakangan terjadi pada komoditas beras.
“Yang dilakukan pemerintah, termasuk oleh Pak Bupati (Bupati Gresik Fandi Akhmad Yani, Red), bagaimana harga-harga bisa stabil kembali, sehingga tidak terlalu memberatkan masyarakat dan laju inflasi bisa terkendali,” ujar Eko Anindito dalam laporannya.
Asisten bidang Perekonomian dan Pembangunan, Misbahul Munir, saat membuka Gerakan Pangan Murah.
Dikatakan, bekerja sama dengan beberapa stake holder, Pemkab Gresik berupaya agar harga sejumlah komoditas pangan kembali stablil. Demikian juga pasokan barangnya. Karena itu, dalam jangka pendek, program pasar murah atau operasi pasar akan dilakukan di sejumlah titik agar masyarakat bisa terbantu. Selasa (27/2/2024) hari ini, selain di Desa Yosowilangun, Manyar, pasar murah juga digelar di Kecamatan Kedamean.
Tentang harga, dipastikan di bawah harga pasaran. Beras, misalnya, jika di pasaran masih berkisar Rp 14 ribu hingga Rp 15.000/Kg, dalam pasar murah ini hanya dibandrol Rp 10.300/Kg untuk beras Stabilisasi Pasokan Harga Pasar (SPHP) yang dikeluarkan Bulog. Gula dijual Rp16.000/Kg, minyak goreng Minyakita Rp13.000/liter, dan tepung beras Rp7.500/Kg, bawang merah Rp 10.000/setengah Kg, dan bawang putih Rp 16.000/setengah Kg.
Asisten bidang Perekonomian dan Pembangunan Sekda Gresik, Misbahul Munir, saat membuka Gerakan Pangan Murah, dalam rangka stabilisasi pasokan dan harga pangan di Balai Desa Yosowilangun mengaku bersyukur, bahwa inflasi saat ini masih terkendali. Bahkan, katanya, beberapa komoditas terjadi deflasi.
Gerakan Pangan Murah, lanjutnya, merupakan komitmen Pemkab Gresik dalam menyikapi tingginya harga beras. Karena itu, program ini merupakan solusi bagi masyarakat untuk mendapatkan beras dengan harga murah.
“Gerakan Pangan Murah merupakan program atau langkah jangka pendek. Jangka panjangnya, untuk antisipasi, oleh Pak Bupati warga dianjurkan menanam secara mandiri di pekarangan masing-masing, misalnya cabai, sehingga ketika terjadi lonjakan harga, mereka tetap aman karena punya tanaman sendiri,” ujar Munir. (adv/sto)