SIDOARJO (RadarJatim.id) – Bursa Bakal Calon Bupati (Bacabup) Sidoarjo pada Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) serentak tahun 2024 ini masih sangat cair. Sampai saat ini belum ada figur yang mengantongi rekom dari partai politik (parpol) manapun.
Lembaga survei Accurate Research and Consulting Indonesia (ARCI) kembali merilis hasil survei terbaru terkait figur-figur yang berpotensi maju sebagai Bacabup Sidoarjo, 27 November 2024 mendatang.
Survei ini dilakukan oleh ARCI dalam rentang waktu dari 25 Mei hingga 1 Juni 2024 memakai metode stratified multistage random sampling, total ada 1.200 responden dengan tingkat margin of error di angka 2,8 persen dan tingkat kepercayaan di angka 95 persen.
Dalam survei ARCI tersebut tingkat elektabiltas H. Subandi masih diurutan pertama di angka 42,4 persen, disusul Achmad Amir Aslichin atau Mas Iin di angka 25,8 persen, H. Usman 10,5 persen dan Fandi Utomo 4,8 persen serta M. Sholeh 4,1 persen. Sedangkan yang tidak tahu atau tidak menjawab sebanyak 8,7 persen.
Munculnya nama Fandi Utomo (FU) dalam bursa Bacabup Sidoarjo ikut memanaskan kontestasi Pilkada kali ini, sebab nama tersebut tidak pernah muncul dalam beberapa lembaga survei di Kabupaten Sidoarjo yang dirilis pada beberapa bulan terakhir.
Begitu muncul, nama Fandi Utomo langsung masuk dalam 4 besar tingkat elektabilitasnya dengan mengungguli M. Sholeh yang daftar sebagai Bacabup melalui Dewan Pimpinan Cabang Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (DPC PDI-P) Sidoarjo.
Direktur Eksekutif ARCI, Baihaki Sirajt mengatakan bahwa bagi sebagian masyarakat Sidoarjo, nama FU sudah tidak asing lagi ditelinga mereka. Sebab FU sudah pernah menjadi anggota Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia (DPR RI) periode 2014-2019 melalui Daerah Pemilihan Jawa Timur (Dapil Jatim) 1 (Surabaya-Sidoarjo).
“Selain itu, pada Pileg (Pemilihan Legislatif, red) 2019 lalu. Fandi Utomo juga menjadi Caleg (Calon Legislatif, red) melalui Partai Kebangkitan Bangsa, meskipun tidak lolos ke Senayan,” kata Baihaki Sirajt saat rilis survei di salah satu café di kawasan Kavling DPR, Kecamatan Sidoarjo, Jumat (07/6/2024) kemarin.
Dijelaskan oleh Baihaki bahwa sebagian besar pemilih FU di Kabupaten Sidoarjo berasal dari kalangan nasionalis dan simpatisan PDI-P yang terkenal loyal terhadap keputusan partainya.
“Dalam survei kami, Fandi Utomo ini malah banyak dipilih dari masyarakat PDIP. Karena perebutan rekom di PKB itu, pertarungan antara Mas Iin dengan Pak Subandi. Sehingga pemilih PDIP lebih condong ke Fandi Utomo,” jelasnya.
Kendati demikian, Baihaki menilai bahwa Pilkada Sidoarjo masih sangat dinamis, sebab dari kandidat yang masuk lima besar belum ada yang memiliki elektabilitas diatas 50 persen.
“Sehingga kehadiran figur-figur baru, seperti Pak Fandi Utomo. Kalau bergerak melakukan kerja-kerja politik, pasti elektabilitasnya akan naik,” imbuhnya.
Disamping itu, figur-figur Bakal Calon Wakil Bupati (Bacawabup) Sidoarjo dinilai bakal berpengaruh besar terhadap kemenangan pasangan calon dalam Pilkada 27 November 2024 nanti.
“Makanya, penting juga untuk memperhatikan figur calon wakilnya agar bisa mendongkrak elektabilitas,” sampainya.
ARCI juga melakukan simulasi dengan 3 pasangan calon. Hasilnya pasangan Subandi-Mimik Idayana memiliki tingkat elektabiltas tertinggi, yaitu sebesar 43,6 persen, disusul pasangan Mas Iin-Zainal Abidin sebesar 30,4 persen, Fandi Utomo-Tri Susilowati 7,5 persen dan yang tidak menjawab atau tidak tahu diangka 18,5 persen. (mams)