GRESIK (RadarJatim.id) — Tiga figur atau tokoh politik dinilai memiliki elektabilitas bagus untuk bertarung dalam pemilihan kepala daerah (Pilkada) di Gresik yang diagendakan berlangsung pada 27 November 2024. Ketiganya adalah Bupati Petahana, Fandi Akhmad Yani; Ketua Gerindra Gresik Asluchul Alif; dan Ketua Fraksi PKB, M. Syahrul Munir.
Dalam surveynya, The Republik Institut mengungkap, ketiga figur tersebut saat ini memiliki elektabilitas cukup bagus untuk mengikuti kontestasi Pilkada di kota pudak, Gresik ini. Namun, hingga kini dengan siapa ketiganya akan berpasangan, masih belum ada konfirmasi.
Dalam survei yang dilakukan pada 1-10 Juni 2024 dengan 800 responden, ada temuan menarik. Salah satunya, trend elektabilitas calon petahana (incumbent) merosot, sementara dua kompetitornya naik signifikan.
Peneliti Utama The Republik Institut, Sufyanto, mengatakan, hasil survei dengan margin eror 3,46% ini menunjukan elektabilitas incumbent Fandi Akhmad Yani dipepet ketat oleh Alif. Sementara Syahrul Munir masih jauh tertinggal.
“Elektabilitas Gus Yani di angka 39,2%, Alif 31,9%, dan Syahrul baru 8,7% dan yang masih belum memilih atau tidak tahu di kisaran 20,2%” kata Sufyanto awal pekan ini.
Jika dibanding dengan survei pertama pada periode Desember 2023 hingga Januari 2024, lanjutnya, elektabilitas Yani saat itu masih sangat tinggi, yakni di angka 53,7%, dan kini 39,2%. Sementara Alif saat itu elektabilitas hanya angka 8,1. Jika dibanding survei pertama dan kedua, elektabilitas incumbent merosot tajam. Sementara kompetitornya, Alif naik drastis dari 8,1% jadi 31,9%.
“Sementara Syahrul belum tahu, karena saat survei pertama belum terlihat,” ujarnya.
Kenaikan signifikan elektabilitas Alif, kata Sufyanto dipengaruhi karena tingkat kepuasan masyarakat terhadap kenerja incumbent Yani di angka 63%.
“Kinerja Yani sebagai kepala daerah dianggap kurang maksimal, apalagi di sektor infrastruktur dan lapangan kerja, dua itu yang paling disorot dan mempengaruhi elektabilitas Yani yang terus merosot,” ungkapnya.
Peneliti lulusan Universitas Airlangga ini mengungkap, kehadiran Syahrul sebagai calon bupati juga tak bisa dianggap remeh dan bisa menjadi kuda hitam pada Pilkada Gresik 2024. Apalagi, kata Sufyanto, Syahrul merupakan Ketua Fraksi PKB yang telah ditugaskan oleh DPP untuk turun bersosialisasi kepada masyarakat.
“Saat ini elektabilitas Syahrul di angka 8,7 ini sangat besar, padahal baru muncul. Hal itu dipengaruhi karena PKB adalah pemenang Pileg di Gresik dan menguasai perolehan kursi DPRD,” ujarnya. (sto)