GRESIK (RadarJatim.id) – Perbaikan jalan dan tebing di bukit Putri Cempo (Pucem) dipastikan diteruskan tahun ini dan masuk ploting anggaran dalam APBD 2022. Diperkirakan, proses pengerjaannya berlangsung pada triwulan kedua 2022.
Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Tata Ruang (DPUTR) Pemkab Gresik Achmad Hadi mengatakan, penanganan longsor di kawasan Pucem sudah diprogramkan di tahun anggaran 2022 ini. Ia tambahkanm, pada triwulan pertama ini pelaksanaan finalisasi DED dan proses lelang bisa diselesaikan.
“Kalau itu lancar, pekerjaan konstruksi bisa dimulai pada triwulan kedua dan bisa selesai di tahun ini. Karena kawasan itu juga sudah parah longsornya,” tandas Hadi.
Dikatakan, area longsor di kawasan Pucem yang selama ini menjadi jalan pintas penghubung Kelurahan Gending dan Ngargosari, Kec. Kebomas itu, semakin meluas. Pada 2020 lalu, tepatnya di bulan Februari, longsoran di tebing Pucem itu meluas hingga akses tertutup total. Bahkan longsoran itu hingga menggerus pondasi rumah-rumah warga sekitar.
Longsoran di tebing tidak hanya berada di bawah makam, namun kini sudah meluas hingga ke bawah atau menyisir tebing tersebut. Kawasan itu pun kian membahayakan, apalagi jika turun hujan. Diperkirakan, biaya untuk memperbaikinya sekitar Rp 36 miliar.
Sementara ini, lanjut Hadi, untuk menghindari longsor kian parah, Dinas PUTR melapisi tebing itu dengan terpal. Hal itu dimaksudkan agar air hujan (jika datang hukan) lancar mengalir, sehingga longsor bisa diminimalkan. Ia mengaku, cara itu tidak bisa maksimal. Namun, setidaknya bisa menahan percepatan perluasan longsor.
Sementara Sekretaris Komisi III DPRD Gresik Abdullah Hamdi mengatakan, anggaran penanganan Pucem mencapai Rp 9 miliar. Ia menilai anggaran itu masih terlalu kecil dibanding kebutuhan yang semestinya. Pasalnya, berdasarkan perhitungan teknis dan kondisi di lapangan, untuk memperbaiki akibat longsor Pucem setidaknya diperlukan Rp 36 miliar.
Karena itu, katanya, perlu keberanian dinas yang bersangkutan untuk merancang alokasi anggaran perbaikan secara keseluruhan. “Itu tidak bisa setengah-setengah, karena lokasi longsor luas dan juga kondisi lapangan yang ekstrem, apalagi sekarang sering hujan. Kalau dikerjakan setengah-setengah tidak akan maksimal,” kata Hamdi. (rj2)