SURABAYA (RadarJatim.id) Puluhan pedagang kaki lima (PKL) di Kampung Pagesangan Timur, Surabaya, wadul ke Wakil Wali Kota Surabaya Armuji, Rabu (5/3/2025). Para PKl mengadukan nasibnya karena dilarang berjualan takjil dan minta bisa kembali berjualan di aset Pemkot dekat Lapangan Futsal dan Puskesmas Pembantu Pagesangan Timur.
Ada sekitar 21 pedagang kaki lima (PKL) Pagesangan Timur, Kecamatan Jambangan, Surabaya, saat itu langsung menghampiri Wakil Wali Kota Surabaya Armuji. Mereka mendesak agar bisa jualan takjil untuk menyambut Lebaran 2025.
Para PKL juga meminta ada kebijakan membolehkan puluhan PKL itu jualan selama puasa. Para PKL itu rata rata berjualan makanan dan kue. Sebagian yang lain jualan sembako. Mereka sejak beberapa bulan diarahkan berjualan di dalam pasar sisi dalam.
Namun di dalam pasar dengan lokasi di belakang dan sepi, PKL minta diizinkan jualan kembali di areal terbuka di lapangan Futsal Pagesangan Timur kembali. Tapi dalam batas waktu tertentu menyambut Lebaran.
“Saya ingin menyambut Lebaran agar bisa beli baju baru. Biarkan saya dan teman-teman PKL jualan di area Futsal lagi,” Ujar salah satu PKL, Marfiatun.
Atas desakan itu, Wawali Cak Ji memahami kondisi para PKL. Pihaknya lalu memediasi antara warga PKL, LPMK, dan RT setempat. Mereka saling menjelaskan secara terbuka. Cak Ji minta fokus pada tuntutan warga PKL yang minta jualan di areal tersebut. Semula tidak diizinkan LPMK.
Ketua LPMK Pagesangan Ul Haq menyampaikan pihaknya bukan menghalangi PKL berjualan. Tapi pihaknya ingin lingkungan Pagesangan Timur tertib dan steril karena PKL juga sudah dapat tempat di dalam Pasar Pagesangan.
“Kalau memang pak Wawali mengizinkan dan warga menghendaki jualan, silakan. LPMK selalu bersama warga,” kata Ketua LPMK Pagesangan ini.
Pertemuan Wawali Cak Ji dan LPMK Pagesangan di lokasi polemik PKL Pagesangan Timur itu pun akhirnya memberi kan solusi yang tuntas.
“Saya mendukung PKL tetap berjualan di areal Futsal. Setelah riyoyo steril lagi. Wis yo. PKL ojo ngelanggar,” Ujar Cak Ji. (RJ1)