SIDOARJO (RadarJatim.id) — Setelah berhasil menciptakan Tari ‘Tani Siring’ yang menggambarkan perjuangan para petani warga Desa Siring Porong yang tenggelam, akibat luapan lumpur, yang bisa bangkit lagi dan bisa bercocok tanam di wilayah yang lain.
SMA Negeri 1 Porong Sidoarjo telah menggelar tari bertemakan ‘Pentas Raya P5 (Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila) tersebut secara kolosal di tempat wisata Tebing Breksi, Sleman, Yogyakarta, pada 27 April 2024 diperagakan oleh 330 siswa kelas XI dan pada 3 Mei 2024 diperagakan oleh 355 siswa kelas X.
Ketua Pelaksana Pentas Raya P5 SMAN 1 Porong, Nur Mazidah, M.Pd menjelaskan kalau pentas ini dilakukan, tujuannya ingin mengenal dan melestarikan seni tradisional kita.
“Kenapa di Yogyakarta ? Karena Yogya merupakan daerah wisata, daerah pelajar juga daerah pendidikan. Yang lebih penting lagi kami perkenalkan, bahwa SMAN 1 Porong itu ada, dan juga bisa berkarya seni. Jadi bukan lumpurnya saja yang dikenal,” tegas Nurmazidah.
Koordinator P5, Fitri Cahyabuana, S.Pd menjelaskan kalau karya tersebut merupakan asli dari SMAN 1 Porong, proses pembuatannya kerjasama dengan seniman Jawa Timur, Sugeng Suprihatin, S.Sn.
Digambarkan warga Siring yang paling parah, mereka para petani sedih, marah, namun masih tetap berjuang hingga bisa bercocok tanam lagi. “Ternyata waktu berproses anak-anak sangat antusias sekali. Solid, keluar masuknya juga disiplin,” katanya.
Kepala SMAN 1 Porong, Ropingi, S.Pd MM menuturkan kalau kegiatan tersebut dilakukan adalah untuk melestarikan seni tradisional kita yang sudah lama ini hilang. Oleh karena itu kita perkenalkan kepada anak-anak, jangan sampai karya seni tari ‘Tani Siring’ milik kita sendiri ini hilang.
“Disamping itu, dengan belajar tentang kearifan lokal ini anak-anak mempunyai karakter sesuai dengan 6 dimensi P5 tersebut, mandiri, kreatif, gotong-royong, kebersamaan serta bertakwa pada Tuhan Yang Maha Esa,” tutur Ropingi, pada (15/5/2024) siang.
Dari gelar secara kolosal itu, 6 aspek dalam P5 itu betul-betul tercapai, betul-betul dirasakan kemandiriannya, kekompakan dan kebersamaanya bisa terwujud. “Yang belum bisa satu sama lain saling membantu. Disitulah P5 nya terwujud banget. Berani menampilan dirinya, tanggungjawab, percaya diri. Alhamdulillah betul-betul tercapai,” ungkapnya.(mad)