GRESIK (RadarJatim.id) — Sebanyak 30 pelaku Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM) Kabupaten Gresik yang berorientasi ekspor unjuk pamer produk di hadapan calon buyers dari Negeri Jiran, Malaysia. Ini dilakukan pada Temu Bisnis Kedutaan Besar Republik Indonesia Kuala Lumpur dan buyers asal Malaysia dengan pelaku UMKM Gresik, Selasa (4/7/2023).
Tidak sendiri, beberapa buyers tersebut datang di Kabupaten Gresik didampingi Atase Perdagangan KBRI Kuala Lumpur, perwakilan Kemenkeu I Jawa Timur, Kanwil Direktorat Jenderal Bea Cukai Jatim I, dan Pemerintah Kabupaten Gresik.
Pada kesempatan ini, Wakil Bupati Gresik Aminatun Habibah, mengajak UMKM di Kabupaten Gresik untuk benar-benar memanfaatkan kesempatan ini untuk menggali informasi tentang apa-apa saja yang diinginkan para calon buyer (pembeli).
“Dari sini, kita akan tahu bagaimana selera konsumen yang ada di Malaysia. Dengan begitu, maka proses link and match bisa berjalan dan menguntungkan kedua belah pihak,” ungkap Bu Min, sapaan akrab Wabup Aminatun Habibah.
Di hadapan peserta, Bu Min menjelaskan besarnya potensi yang dimiliki Kabupaten Gresik. Potensi ini meliputi berbagai sektor, dari industri kain tenun di Wedani, rotan dari Kecamatan Menganti, hingga buah mangga di Kecamatan Sidayu. Selain itu, jumlah UMKM di Kabupaten Gresik yang terdata juga cukup tinggi, yakni sebanyak 60.657 UMKM.
Besarnya potensi dan banyaknya pelaku UMKM tersebut, lanjutnya, mendorong Pemerintah Kabupaten Gresik untuk secara aktif melakukan berbagai kolaborasi dengan berbagai pihak. Sealin itu, ia juga mendorong peningkatan kualitas UMKM, di antaranya lewat berbagai pelatihan.
Keaktivan Pemerintah Kabupaten Gresik ini diakui oleh Atase Perdagangan KBRI Kuala Lumpur, Deden Muhammad Fajar.
“Gresik ini menurut kami yang paling aktif, terkait kerja sama dan peluang-peluang ekspor,” kata Deden.
Dijelaskan, besarnya pasar yang sudah terbentuk antara Pemerintah Indonesia dan Malaysia. Tercatat, sebanyak 13,6 miliar dollar AS dibukukan dalam ekspor nonmigas Indonesia ke Malaysia pada tahun 2022. Jumlah ini merupakan rekor tertinggi ekspor nonmigas Indonesia-Malaysia sepanjang sejarah, sekaligus menjadikan Malaysia sebagai negara utama tujuan ekspor non migas di wilayah ASEAN.
“Sehingga, kegiatan temu bisnis hari ini dilakukan antara buyer/eksportir dari Malaysia dengan rekan-rekan UMKM di Kabupaten Gresik,” pungkasnya.
Kegiatan Temu Bisnis ini juga diisi dengan sesi sharing antara buyers calon dengan peserta. Salah satunya disampaikan Sheikh Faleigh bin Sheikh Mansor, pemilik Nusantara Fashion House di Malaysia. Bergerak di bidang pakaian busana Muslim, pria ini menceritakan bagaimana peluang bisnis yang terbuka lebar dalam pemasaran pakaian/kain asal Indonesia di pasar Malaysia.
Selepas sesi bussiness sharing, rombongan bergeser ke sentra UMKM di Sindujoyo. Di sini, rombongan diperkenalkan berbagai produk makanan olahan, serta makanan yang menjadi ciri khas Gresik. (sto)







