SURABAYA (RadarJatim.id) — Aksi demonstrasi puluhan ribu buruh dari berbagai daerah di Jatim, Senin (19/9/2022) yang berharap bisa diterima Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawansa, beertepuk sebelah tangan. Namun, aspirasi mereka tersalurkan kepada Wakil Gubernur Emil E. Dardak.
“Kehormatan kami dua-duanya harus hadir, saya dan Sekda, ada Kadisnakertrans Jatim, Dir Intel dan semua. Gubernur tidak bisa hadir, tapi kita hadir. Tapi saya diamanahi jadi Wagub bukan semua diiyain, diterusin saja. Tugas saya berpikir seksama,” kata Emil Dardak saat menerima perwakilan pendemo di Kantor Gubernur Jatim, Senin (19/9/2022).
Terkait tuntutan yang disampaikan para pendemo, Emil mengatakan akan membahas lebih lanjut bersama dengan perwakilan buruh untuk menyuarakan ke pemerintah pusat.
“Tantangan kami adalah keterbatasan. Tapi kami yakin njenengan di sini punya rasa percaya, kami akan memperjuangkan yang terbaik. Saya tidak perlu respon satu-satu, tapi kita akan duduk lebih kecil lagi. Kita rumuskan nanti pasti ada titik temunya. Bukan ditolak, tapi ada pembahasaan yang pas,” tuturnya.
Begitu juga yang disampaikan ketika menemui ribuan pendemo yang masih menunggu di Jalan Pahlawan depan Kantor Gubernur Jatim usai audiensi. Pihaknya akan menyusun rekomendasi yang menyuarakan tuntutan para pendemo ke pemerintah pusat.
“Kami akan segera menyusun dengan perwakilan, menyusun rekom menyuarakan aspirasi dan usulan saran dari panjenengan semuanya pada pemerintah pusat dalam waktu sesingkat-singkatnya,” ujar Emil.
Dikatakan, pihaknya sementara menampung aspirasi para buruh, mulai dari menolak kebijakan naiknya harga BBM, menolak klaster ketenagakerjaan dalam UU Cipta Kerja, dan meminta kenaikan UMK. Kemudian, itu semua akan dirumuskan bersama, kemudian diteruskan ke pemerintah pusat.
“Di antaranya terkait situasi dan tantangan yang muncul akibat kenaikan harga BBM. Ini mempertegas dan menyampaikan lagi, UU Cipta Kerja juga agar bisa ditinjau ulang terkait dimasukkannya klaster ketenagakerjaan, poin klasternya agar bisa dikeluarkan. UMK, kami bisa memahami dan mulai melakukan pembicaraan agar bisa ditindaklanjuti,” pungkasnya. (eru/rj2)