KEDIRI (RadaJatim.id) — Pada awal September 2024 ini, Bupati Kediri Hanindito Himawan Pramana telah menggelontorkan dana bantuan keuangan khusus (BKK) senilai Rp 51 miliar dengan proyeksi pembagian, setiap desa mendapat alokasi BKK senilai Rp 150 Juta.
Alokasi dana itu dimaksudkan peningkatan sarana dan prasarana pembangunan insfratruktur di desa. Seperti halnya di Desa Krecek, Kecamatan Badas, Kediri, Jawa Timur, mereka merasakan langsung manfaat dari BKK yang digelontorkan oleh pemerintah Kabupaten Kediri. Anggaran tersebut digunakan oleh pemerintah Desa Krecek untuk peningkatan jalan dusun yang sudah lama rusak.
“Mungkin sudah ada sekitar 10 tahun lebih jalan ini rusak. Panjangnya sekitar 534 meter dan lebarnya 3 meter,” kata Khoirul Huda, Kepala Desa Krecek, Senin (23/9/2024).
Akses jalan di pedesaan ini, kata Kades sering difungsikan oleh masyarakat sekitar, terutama para petani ikan untuk menjual hasil panen perikanan ke luar daerah.
Diketahui sebelumnya, bahwa mayoritas masyarakat di Desa Canggu dan Krecek adalah peternak ikan. Mereka mengeluhkan kondisi jalan yang rusak, tak mulus lagi. sehingga menghambat laju kendaraan yang melaju di jalan itu.
“Saya ucapkan terima kasih kepada mas Bupati, mudah-mudahan seluruh kinerja yang sudah berjalan ke depannya benar-benar bisa bermanfaat bagi masyarakat,” ucap Khoirul Huda.
Untuk BKK dari pemerintah Kabupaten Kediri, di wilayah Kecamatan Badas yang terdiri atas 8 Desa akan dilaksanakan sesuai juknis dari Pemkab Kediri. Begitu yang disampaikan oleh Camat Badas saat dikonfirmasi.
“Untuk anggaran BKK, sudah kami serahkan secara transfer ke masing-masing rekening desa di seluruh Kecamatan Badas pada beberapa minggu lalu,” ungkap Camat Badas, Prasetyo Iswahyudi.
Katanya, BKK ini digunakan sebagai upaya peningkatan ekonomi, pemberdayaan dan kesejahteraan masyarakat. Jadi, sudah menjadi tugas tanggung jawab kepala kecamatan memonitoring pelaksanaan pengunaan BKK tahun 2024 yang telah terealisasi. (rul)