SIDOARJO (RadarJatim.id) — Gerakan Lazismu Kabupaten Sidoarjo dalam menjalankan program-programnya yang selama ini masih kurang maksimal. Permasalahannya Mustahid lebih banyak dari pada Muzakkinya, sehingga sumber dana, zakat dan infaq yang masuk dari masyarakat Muhammadiyah juga belum bisa maksimal dijalankan.
Melihat kondisi tersebut, Tim Pengabdian Umsida (Universitas Muhammadiyah Sidoarjo) yang diketuai oleh Dr. Supardi, SE MM CSA CRMP dengan anggotanya Muhammad Yani, SE MM serta dari mahasiswanya Dwi Sukma Wardani, turun secara langsung untuk melakukan pendampingan dalam pengelolaan Lazismu Kabupaten Sidoarjo.
Programnya difokuskan pada tema ‘Pendampingan Pengelolaan Lazismu Sidoarjo Dalam Mendorong Ekonomi Berkelanjutan di Masyarakat Muhammadiyah Sejalan Dengan SDGs No. 8’.
Supardi mengungkapkan, awalnya kita lakukan pertemuan dengan Lazismu Sidoarjo, ditemukan ada kendala dalam menjalankan 6 pilar, diantaranya pemberdayaan UMKM, peningkatan kualitas pendidikan dan yang lainnya itu mengalami hambatan tentang anggaran, dikarenakan jumlah mustahik lebih banyak dibandingkan dengan muzakki.
“Sehingga untuk memenuhi kebutuhan enam pilar tersebut tidak bisa terwujud. Dari situlah kami ada program untuk menarik muzakki agar mau bergabung di Lazismu Sidoarjo. Yakni setelah setor ke Lazismu, buktinya bisa untuk memotongkan ke pajak. Dalam hal ini adalah pajak penghasilan,” jelas Supardi, pada (25/2/2025) siang.

Lanjutnya, kebetulah ada pihak BSI (Bank Syariah Indonesia) yang melakukan kunjungan kampus, dan tertarik dengan program kami tadi. Akhirnya kita lakukan pertemuan dengan Lazismu Sidoarjo dengan BSI dihadiri oleh Emir Syafial selaku Islamic Ecosystem Business Solutions Manager dan Zaini Syam Manager URO BSI Maslahat.
Sedangkan dari LazisMu Sidoarjo Heny Yuniati,SE dan Yekti Pitoyo, S.Pd.I selaku Eksekutif Lazismu Sidoarjo dan dari Tim Pengabdi Umsida, saya sendiri bersama anggota Muhammad Yani dan satu Mahasiswa Dwi Sukma Wardani. “Agenda pertemuannya kami mengajak kerjasama dalam mewujudkan 6 pilah tersebut,” terangnya.
“Alhamdulillah mendapat dukungan dari BSI dengan cara memasukan proposal kegiatan Lazismu ke BSI Sidoarjo, dan dikawal oleh Bagian Islamic Ecosystem Business Solutions Manager dan dibantu oleh Manager URO BSI Maslahat. Alhadulillah kami telah berhasil menghubungkan Lazizmu dengan BSI untuk mendapatkan program permodalan UMKM,” jelas Supardi lagi.
“Dengan demikian kami selaku PengabdianMu telah medorong kegiatan Lazismu yang kurang maksimal dalam menjalankan programnya melalui ‘Pendampingan Pengelolaan Lazismu Sidoarjo Dalam Mendorong Pembangunan Ekonomi Berkelanjutan di Masyarakat Muhammadiyah Sejalan Dengan SDGs No.8’,” pungkas Dosen Pascasarjana MM Umsida. (mad)