SIDOARJO (RadarJatim.id) Penasehat Utama PT Dharma Lautan Utama, Ir Bambang Haryo Soekartono (BHS) menyumbangkan pelampung dan jaket keselamatan untuk para pekerja di perahu penambang yang ada di Desa Penambangan, Kecamatan Balongbendo, Kabupaten Sidoarjo.
Pemberian bantuan pelampung dan jaket keselamatan itu diharapkan bisa berguna bagi para penambang maupun para pengguna jasa perahu penambang. Selama ini, saat perahu penambang beroperasi, kru perahu belum dibekali dengan pelampung maupun jaket keselamatan. Perahu penambang di Desa Penambangan ini merupakan akses yang menghubungkan wilayah KabupatenSidoarjo dan Kabupaten Gresik.
“Kebetulan di Desa Penambangan ada dua perahu yang menghubungkan wilayah Sidoarjo dan wilayah Gresik. Bantuan pelampung dan jaket keselamatan ini semoga bisa dimanfaatkan betul,” ujar Ir Bambang Haryo Soekartono, ditemui seusai memberikan bantuan pelampung dan jaket keselamatan di Desa Penambangan, Kecamatan Balongbendo, Kabupaten Sidoarjo, Sabtu, 20 November 2021.
Total ada 10 jaket keselamatan dan pelampung untuk masing-masing perahu penambang yang diberikan. Penyerahan bantuan di lokasi perahu penambang disaksikan langsung Kades Penambangan, Helmy Firmansyah, Direktur SDM dan Umum PT Dharma Lautan Utama, Mocammd Wahyudin, S.H, MM.
“Pelampung dan jaket keselamatan ini mencegah kalau ada kecelakaan jadi tidak sampai fatal,sehingga bisa (pengguna jasa dan kru peranu penambang,Red) bisa diselamatkan,” tambah anggota dewan pakar DPP Partai Gerindra ini.
Kades Penambangan Helmy Firmansyah mengucapkan terima kasih atas kedatangan dan kepedulian BHS terhadap warga Desa Penambangan khususnya para kru perahu penambang dengan memberikan bantuan pelampung dan jaket keselamatan.
“Kami mengucapkan terima kasih kepada Bapak Bambang (Bambang Haryo Soekartono,Red) atas kedatangan dan perhatiannya. Selama ini ada 16 anggota siaga Linmas yang mengoperasikan perahu penambang. Para Linmas ini sekaligus siaga mengantisipasi apapun yang terjadi dan melaksanakan tugas dan pokok fungsi sebagai perlindungan masyarakat,” kata Kades Penambangan Helmy Firmansyah.
Direktur SDM dan Umum PT Dharma Lautan Utama, Mochammad Wahyudin, S.H, MM menambahkan, pihak perusahaan mempunyai program CSR yang digunakan untuk kepentingan masyarakat. Salah satunya kegiatan penyerahan bantuan pelampung dan jaket keselamatan.
“Kami punya program CSR, kita gunakan kepentingan masyarakat. Ini kepedulian kepada masyarakat yang menggunakan tranportasi (perahu penambang,Red),” katanya.
Sementara itu seusai memberikan bantuan pelampung dan jaket keselamatan, BHS juga diajak untuk meninjau tempat pembuangan sampah di Desa Penambangan. Menurut Kades Penambangan Helmy Firmansyah, di desanya memang belum ada TPST (tempat pengolahan sampah terpadu) dan masih pembuangan sampah dibuang di Tempat Pembuangan Sampah (TPS) yang lokasinya dekat dengan lokasi perahu penambang.
Sebagai wilayah yang berbatasan dengan wilayah kabupaten lain, menurut BHS seharusnya ada sentuhan pembangunan yang khusus mempercantik wajah di wilayah perbatasan, termasuk penanganan sampah harus dioptimalkan agar ada peluang ekonomi baru bagi warga.
“Saya juga mengharapkan Dinas Lingkungan Hidup dan Kebersihan yang dipimpin oleh orang hebat Mas Amiq (Bahrul Amiq, Kepala DLHK,red) diharapkan bisa membantu truk untuk mengambil sampah disini untuk sementara sebelum ada TPST.Pihak desa juga butuh alat berat untuk meratakan sampah yang menumpuk untuk dijadikan pondasi dan setelah lokasinya rata bisa dipakai untuk memilah sampah,”kata BHS.
Ke Pasar Surungan, BHS Dapat Keluhan Bunga Rentenir Yang Mencekik
BHS di Desa Penambangan juga menyempatkan berkunjung ke Pasar Surungan, yang merupakan salah satu pasar lama sejak jaman Belanda. BHS mendapatkan keluhan dari para pedagang terkait masih beroperasinya rentenir, dengan pinjaman bunga yang setahun bunganya bisa 100 persen. Hal itu dikatakan harus segera ada solusi termasuk perlu adanya kredit lunak dari BPR milik Pemda maupun bank pemerintah.
“Saya pinjam satu juta, jangka waktu tiga bulan bunganya 30 persen dan bayarnya tiap seminggu sekali. Kami terpaksa pinjam karena butuh modal untuk kulakan barang dan jualan,” ujar salah satu pedagang yang enggan disebutkan namanya saat mengadu ke BHS.
Sekretaris DPC Partai Gerindra Kabupaten Sidoarjo Muhammad Sujayadi mengatakan DPC sudah berkoordinasi dengan anggota Fraksi Partai Gerindra di DPRD Sidoarjo. Dan sesuai arahan BHS, selaku Ketua Dewan Penasehat DPD Gerindra Jatim diharapkan bank milik pemerintah daerah turut membantu agar praktek rentenir tidak memberatkan pedagang. (RJ/RED)