GRESIK (RadarJatim.id) – Universitas Internasional Semen Indonesia (UISI) berkomitmen membantu Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Gresik untuk menurunkan tingkat pengangguran di Kota Santri ini. Karena itu, selain siap mencetak lulusan yang memiliki mindset kewirausahaan, berbagai penelitian, baik yang dilakukan oleh para dosen dan mahasiswa, diarahkan pada masalah-masalah yang langsung dibutuhkan masyarakat.
“Ya, itu komitmen kami. Dan, ini tecermin dari berbagai prodi (program studi) yang ada di UISI, sehingga output yang kami hasilkan mampu menjawab berbagai permasalahan di masyarakat, termasuk dalam ikut menekan angka pengangguran di Gresik,” ungkap Rektor UISI Prof Dr Eng Ir Herman Sasongko, ditemui seusai pembukaan Festival OMS (Organisasi Masyarakat Sipil) di kampus B UISI Gresik, Jumat (14/7/2023).
Komitmen UISI itu disampaikan Herman merespon penjelasan Wakil Bupati Gresik Aminatun Habibah terkait masih tingginya tingkat pengguran di Gresik, yang masih melampaui rata-rata di Jawa Timur (Jatim). Bu Min, sapaan akrab Wabup Aminatun Habibah yang hadir di kampus UISI bersama Kepala Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa (PMD) Abu Hasan, sebelumnya menyampaikan, meski di Gresik bertebaran industri, namun tingkat penggurannya masih cukup tinggi, melebihi rata-rata di Jatim.
Hal serupa juga masih dialami Gresik terkait tingkat kemiskinan dan stunting. Karena itu, Bu Min berharap, UISI ikut berpartisipasi menekan tingkat pengguran yang implikasinya juga menurunkan tingkat kemiskinan melalui output yang dihasilkan kampus ini.
“Saya pikir mindset di UISI ini sudah dikembangkan sedemikian rupa sehingga para mahasiswanya kertika lulus nanti sudah tidak berpikir mencari pekerjaan, tapi ikut mencetak lapangan pekerjaan,” ungkap Bu Min.
Herman menegaskan, setiap program yang dirancang dan dilakukan UISI selalu “menginjak bumi”, tidak mengawang-awang. Ia menyampaikan analogi itu dengan maksud, bahwa yang dilakukan UISI tak lepas dari problematika yang berkembang di lingkungan masyarakat. Karena itu, penelitian-penilitan yang dilakukan elemen UISI selalu dikaitkan dengan kondisi riil di masyarakat.
Lebih dari itu, lulusan UISI disiapkan untuk memenuhi kebutuhan sumber daya manusia (SDM) di berbagai sektor industri dan kewirausahaan. Untuk merealisasikannya, lulusannya dibekali sertifikasi keahlian sesuai bidang yang diminati dan dibutuhkan di masyarakat. Selain itu, setiap mahasiswa kampus ini mengikuti program magang besertifikat di perusahaan-perusahaan mitra UISI.
Disinggung berapa persen porsi yang akan diambil UISI dalam partisipasinya ikut menekan angka pengangguran di Gresik, rektor yang gemar nge-rock (memainkan musik genre rock, Red) ini secara diplomatis mengungkapkan, pihaknya tak mau terjebak dalam angka-angka. Namun, secara riil kampus ini terus berkomitmen menghasilkan output yang orientasinya mampu menekan tingkat pengangguran.
“Kami tidak bisa bilang berapa persen angkanya, tapi semuanya akan kami buktikan di lapangan, bahwa kami komit terhadap masalah tersebut (membantu mengatasi pengangguran, Red),” tandas Herman, seraya menambahkan, digelarnya pameran dan pendampingan terhadap pelaku UMKM, salah satunya diproyeksikan untuk penguatan dan pemberdayaan kewirausahaan, yang pada gilirannya menekan tingkat pengangguran. (sto)