SIDOARJO (Radarjatim.di) Balai Pelatihan Vokasi dan Produktivitas (BPVP) Sidoarjo, yang sebelumnya dikenal sebagai Balai Latihan Kerja (BLK) Sidoarjo genap berusia 3 tahun. Satuan kerja bidang pelatihan vokasi dan produktivitas Kementerian Ketenagakerjaan yang berdiri pada tanggal 13 September 2019 lalu, merupakan representasi kehadiran negara dalam rangka peningkatan kompetensi dan produktivitas bagi masyarakat Sidoarjo dan Jawa Timur pada umumnya.
Menurut Kepala BPVP Sidoarjo Muhammad Aiza Akbar, bahwa usia 3 tahun merupakan sebuah fase dimana institusi tengah membangun fondasi yang kuat serta dalam proses tumbuh untuk menjadi intitusi yang lebih baik, lebih memberikan manfaat serta layanan bagi masyarakat. Untuk itu, kami terus meningkatkan layanan pelatihan vokasi dan produktivitas bagi masyarakat melalui penambahan program pelatihan yang diselenggarakan melalui kejuruan-kejuruan.
“Mulai dari pengelasan (3G dan 6G), Garmen (Menjahit dan pembuatan upper sepatu), Teknologi Informatika dan Komunikasi, Listrik, Refrigerasi, Bisnis-Manajemen (Administrasi Perkatoran), Perhotelan (Room Attendant), Manufaktur (Drafter serta Operator Bubut dan Frais) serta Otomotif (Servis Sepeda Motor dan operator forklift),” jelas Muhammad Aiza Akbar, pada (13/9/2022).
Dengan semakin bertambahnya program pelatihan yang diselenggarakan, maka semakin banyak pilihan pelatihan bagi masyarakat untuk meningkatkan kompetensinya, guna menyesuaikan kebutuhan dunia industri. “Sehingga pelatihan-pelatihan yang diselenggarakan akan semakin sesuai dengan kebutuhan industri (link and match),” katanya.
Ia katakan, peserta pelatihan vokasi dan produktivitas di BPVP Sidoarjo diberikan pembekalan pengetahuan dan skill, melalui pelatihan berbasis kompetensi dan dilakukan uji kompetensi. “Sehingga alumni pelatihan mendapatkan sertifikat kompetensi dari Badan Nasional Sertifikasi Profesi (BNSP), dan semua proses tersebut tanpa dipungut biaya atau Gratis,” ujar Pak Akbar_sapaan akrabnya.
Selain itu BPVP Sidoarjo, selaku perpanjangan tangan Kementerian Ketenagakerjaan juga berperan sebagai koordinator Lembaga pelatihan vokasi pemerintah (BLK milik Pemerintah provinsi Jawa Timur maupun BLK milik pemerintah kabupaten/kota) di Surabaya, Pasuruan, Malang, Tulungagung, Kediri, Jombang, Nganjuk, Mojokerto, Gresik, Lamongan, Tuban, Bojonegoro serta seluruh Madura. “Serta membina sejumlah 430 BLK Komunitas di 23 kabupaten/kota di segenap wilayah provinsi Jawa Timur,” terangnya.
Aiza Akbar juga menambahkan kalau jari jadi ke 3 ini, menjadi sebuah momentum bagi BPVP Sidoarjo untuk memperkuat institusi, serta memperluas cakupan layanan melalui penyelenggaraan pelatihan vokasi dan produktivitas yang lebih baik, lebih luas dan lebih fleksibel sesuai kebutuhan pasar kerja. “Dengan harapan, ke depan BPVP Sidoarjo semakin memberikan manfaat bagi masyarakat, guna menjamin meningkatan kompetensinya untuk menyongsong masa depan yang lebih baik,” harapnya.(mad)