SIDOARJO (Radar Jatim.id) – Untuk meraih prestasi olah raga hingga ketingkat yang lebih tinggi tidak bisa dicapai dengan biasa-biasa. Harus berlatih dengan keras, disiplin, konsisten, fokus dan penuh dengan kesabaran. Termasuk jangan patah semangat.
Itulah tips bermain billiard yang diberikan Pelatih Billiard Senior Sidoarjo Wahyudi, yang sudah malang melintang mengenal bola billiard sejak kelas 4 sekolah dasar tahun 1984. Ia juga sudah membuktikan, dan punya 16 Trophy dari hasil pertandingan, termasuk dua piagam Kejuaraan Guinness 2011.
Menurutnya Wahyudi yang akrab dipanggil Gepeng, untuk atlet yunior dan senior kalau latihan billiard diusahakan setiap hari minimal 2 jam. Terutama latihan stop ball kanan kiri dari titik tengah meja billiard 15 bola, setelah itu titik depan lubang tengah kanan kiri 15 bola. Setelah itu pinggir dari titik diamond kanan kiri 15 bola. Dilanjutkan lagi latihan bola seri dari nomer 1 sampek 15/bola 9 juga latihan bola 10. “Cara latihannya harus focus, cara bermain dari bola putih arahkan titik masuk kearah bola yang dituju dari bola nomer 1-15 bola/main bola 9/bola 10,” jelas Wahyudi yang aktif menjadi pelatih sejak tahun 2014.
Ia katakan, kalau sudah terbiasa latihan minim 2 jam setiap hari, diusahakan pada waktu bertanding kalau ada lawan harus konsentrasi, juga sabar menghadap Pi bola yang dituju harus benar-benar fokus. Lihat titik masuk dari bola putih kearah bola warna dari nomer 1-15/bola 9 maupun bola 10. “Juga diusahakan kalau sudah mendekati pertandingan, kurang 3 bulan atlet harus setiap hari. Bangun pagi antara jam 7.00-9.00 kalau siang antara jam 11.00 – 13.00 dan kalau sore jam 15.30 – 17.30 begitu juga kalau malam pukul 21.00 – 23.00,” kata Wahyudi yang aktif billiard sambil kerja jadi sopir taksi, juga sering mengikuti event di Jatim, Jateng, di Denpasar Bali juga di Jakarta THN 2010.
Wahyudi juga meraih peringkat tertinggi di Jatim dapat penghargaan Stek Break Merk Predator tipe 314 dari Pobsi Surabaya 2018, hingga lolos Kejurda di Malang untuk persiapan Kejurnas di Bandung 2018.(mad)