JEMBER (RadarJatim.id) – Wakil Menteri Perdagangan Jerry Sambuaga minta agar sistem resi gudang (SRG) di Kabupaten Jember, Jawa Timur, difungsikan kembali. Hal itu menyusul gudang yang diplot untuk menyimpan komoditas pangan itu tidak beroperasi atau vakum selama empat tahun (2017-2021).
“Sangat disayangkan kalau SRG tidak difungsikan, karena gudang tersebut dapat dimanfaatkan untuk meningkatkan kesejahteraan petani,” kata Jerry usai memantau SRG di Desa Wirowongso, Kecamatan Ajung, Kabupaten Jember, Sabtu (5/6/2021).
Ia mengatakan, kedatangannya ke Jember untuk melihat lokasi gudang dan memastikan pemanfaatannya ke depan agar berjalan maksimal. Sebab, barang-barang komoditas petani bisa disimpan di SRG untuk mendapatkan harga yang bagus.
“SRG merupakan instrumen tunda jual, sehingga kalau harga turun, petani bisa menyimpan hasil panennya di SRG selama beberapa bulan dan komoditas itu akan dijual ketika harga naik,” tuturnya, seperti dikutip Antara.
Dengan adanya barang yang disimpan di SRG, lanjut Jerry, petani dapat mengajukan pinjaman kepada perbankan, sehingga manfaatnya cukup besar bagi para petani.
“Untuk itu, kami berharap Pemkab Jember dan Forkopimda (Forum Komunikasi Pimpinan Daerah) bisa memaksimalkan pemanfaatan SRG, sehingga diperlukan sosialisasi kepada masyarakat terkait adanya resi gudang tersebut,” katanya.
Ia memamaparkan, Kementerian Perdagangan memberikan fasilitas berupa izin gudang SRG dan bangunan gudang. Sementara pelaksanaan dan pengelolaan SRG sangat tergantung pada pemerintah daerah masing-masing.
“Pengelola gudang bisa menggandeng koperasi, BUMD, atau swasta. Kemendag siap membantu mencarikan pengelola jika pemerintah daerah tidak bisa, serta kami juga mencarikan pasar untuk komoditas yang masuk ke gudang SRG,” ujarnya.
Sementara itu, Wakil Bupati Jember M. Balya Firjan Barlaman mengatakan, pihaknya segera berkoordinasi dengan OPD di jajaran Pemkab Jember terkait upaya menghidupkan kembali SRG yang mangkrak beberapa tahun.
“Keluhan petani soal ketiadaan gudang menyebabkan mereka dalam kendali tengkulak. Seperti keluhan para petani kopi, sehingga hal itu merupakan kesempatan untuk memanfaatkan SRG dengan maksimal,” ujarnya.
Tidak hanya kopi, sebanyak 20 komoditas pertanian dan perkebunan lainnya bisa disimpan di SRG dengan total kapasitas resi gudang itu mencapai 2.000 ton.
“Kami berharap Kemendag juga bisa memfasilitasi penambahan luas gudang, karena kapasitas 2 ribu ton tersebut tidak akan cukup menampung komoditas seluruh petani di Jember,” katanya. (nta/sha)