SIDOARJO (RadarJatim.id) Tiga warga di wilayah RW 6, Desa Kramat Jegu Kecamatan Taman diketahui terserang Demam Berdarah Dengue (DBD) hingga masuk rumah sakit. Pihak RW sudah melapor ke pihak terkait untuk meminta fogging namun tak kunjung mendapat respon lantaran proses dan prosedur pelaksanaan fogging yang jalur birokrasinya panjang.
Akhirnya pihak RW melaporkan kasus ini ke tim Bambang Haryo Soekartono (BHS) Peduli dan meminta pengajuan untuk fogging. Tak butuh waktu lama, akhirnya tim BHS Peduli melaksanakan fogging di 400 rumah yang dihadiri langsung Ir Bambang Haryo Soekartono.
Ketua RW 6 Desa Keramat Jegu, Sumar mengungkapkan rasa terimakasihnya atas kepedulian tim BHS peduli yang gerak cepat dalam lakukan fogging untuk antisipasi penyebaran DBD di wilayahnya.
Dikatakan, pihaknya memang sebelumnya meminta bantuan fogging ke dinas terkait maupun puskesmas. Karena banyaknya syarat yang diminta termasuk hasil lab yang menunjukkan warganya terjangkit DBD.
“Banyak syarat yang diminta dan tidak kunjung adanya aksi cepat. Karena ini menyangkut kesehatan warga akhirnya saya minta ke tim BHS peduli untuk segera dilakukan fogging. Alhamdulillah beliaunya gerak cepat, semoga hal ini bisa menjadi contoh bagi pemerintah daerah dan dinas terkait,” kata Sumar, Jumat (26/08/2022).
Warga yang terserang DBD ini sudah dilakukan perawatan mulai dari puskesmas hingga rumah sakit swasta. Dan bersyukur sekarang ini sudah membaik. Namun untuk memastikan agar nyamuk DBD tidak menghantui warganya, akhirnya diajukan fogging untuk 400 rumah ke tim BHS Peduli.
Ir H Bambang Haryo Soekartono, yang hadir di kegiatan fongging tersebut menegaskan bahwa setelah mendapat pengaduan dari warga di RW 6 Desa Keramat Jegu pihaknya langsung melakukan respon cepat.
“Sebelumnya Ketua RW disini sudah meminta fogging ke dinas terkait maupun puskesmas untuk segera dilakukan fogging. Namun tidak direspon,” kata Bambang Haryo.
Usai lapor ke tim BHS peduli, tanpa hitung-hitungan tim BHS langsung datang dan lakukan fogging. Selain fogging, pihaknya juga memasang poster berupa 8 imbauan antisipasi dan pencegahan penyebaran DBD.
Sementara itu, sebelum fogging digelar, perwakilan ibu-ibu dan warga bertemu BHS dib alai RW setempat.Dilokasi itu, warga mengeluhkan kurangnya perhatian pemerintah untuk pembangunan ditingkat RT dan RW.
Atas pengaduan itu, Dewan Pakar DPP Partai Gerindra ini menegaskan bahwa pembangunan infrastruktur di tingkat RT dan RW seharusnya juga perlu diperhatikan pemerintah daerah. (RJ1/RED)