SIDOARJO (RadarJatim.id) — Sekretaris Perwakilan YPLP (Yayasan Pembina Lembaga Pendidikan) PGRI Kabupaten Sidoarjo, Abdullah, S.Pd, M.Pd mengatakan, mutu sekolah swasta bisa mengalahkan sekolah negeri. Karena sekarang kemampuan peserta didik sekolah negeri sangat heterogen akibat PPDB sistem zonasi, di sisi lain sekolah swasta lebih leluasa untuk mengembangkan keunggulannya.
“Orang tua jangan khawatir jika anaknya sekolah di sekolah swasta, seperti di SMP PGRI 1 Buduran ini. Anak yang sekolah di sekolah swasta bukan anak buangan. Belum tentu, sekolah negeri itu kualitasnya lebih baik dari pada sekolah swasta,”katanya saat memberikan sambutan pada Rapat Pertemuan Orang tua/Wali peserta didik kelas VII baru SMP PGRI 1 Buduran di Aula Pandan Wangi SMP PGRI, Sabtu (13/7/2024) pagi.
Menurut Abdullah, kesuksesan anak dalam belajar juga ditentukan oleh kontribusi atau partisipasi orang tua. “Yakinlah bahwa perjuangan orang tua itu tidak akan mengingkari hasil bagi kesuksesan anak-anaknya. Apalagi tentang pendidikan karakter, mohon ajari anak tentang budi pekerti yang baik,”ujar Abdullah yang juga pengawas SMP Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Sidoarjo tersebut.
Abdullah yang juga pernah menjadi pengawas SMP PGRI 1 Buduran selama 8 tahun ini mengutarakan bahwa SMP PGRI 1 Buduran mempunyai perkembangan yang sangat baik, bahkan membanggakan dalam Asesmen Nasional, khususnya literasi dan numerasi. Data ini membuktikan bahwa para pendidik di SMP PGRI 1 Buduran telah berjuang luar biasa untuk meningkatkan kompetensi peserta didiknya.
Menurutnya, SMP PGRI 1 Buduran mendapatkan nilai literasi: 80 (tahun 2022); 97,78 (tahun 2023); dan tetap 97,78 (tahun 2024). Adapun nilai numerasinya: 66,67 (than 2022); 84,44 (tahun 2023); dan 93,33 (tahun 2024). “Oleh karena itu SMP PGRI 1 Buduran merupakan salah satu sekolah yang patut diperhitungkan. Apalagi satu-satunya SMP swasta yang ditunjuk oleh Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Sidoarjo sebagai penyelenggara KKSB (Kelas Khusus Seni Budaya),”pungkas Abdullah. (mad)