PAMEKASAN (RadarJatim.id) — Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Pamekasan akan memberikan hadiah umroh kepada guru ngaji yang masuk dalam kategori tidak mampu. Bupati Pamekasan, Baddrut Tamam menyampaikan, rencana tersebut akan direalisasikan pada 2023 dengan jumlah 189 guru ngaji, sehingga setiap desa/kalurahan terdapat satu guru ngaji yang berhak mendapatkan bantuan tersebut.
Pihaknya meminta dukungan semua elemen masyarakat agar rencana mulia ini berjalan sesuai harapan bersama. Komitmen ini akan direalisasikan karena para guru ngaji memiliki kontribusi besar dalam mendidik anak muda di desa-desa, serta memperbaiki akhlak mereka. Tentu, kata Bupati Baddrut Tamam, bantuan umroh itu sebagai bentuk kepedulian pemerintah daerah terhadap para guru ngaji.
“Mohon doanya tahun depan Pemkab Pamekasan akan mengumrohkan hampir 200 guru ngaji di desa-desa. Doakan semoga bisa terwujud, tahun ini anggarannya hanya 40 guru ngaji di desa desa, tahun depan insyallah kita lengkapi menjadi 189 guru ngaji yang kegiatannya setiap hari molang ngaji,” kata bupati saat menyerahkan uang kehormatan bagi imam masjid yang dilakukan oleh Dewan Masjid Indonesia (DMI) Jawa Timur, di Mandhapa Aghung Ronggosukowati Pamekasan.
Dia berharap, guru ngaji yang mendapatkan hadiah umroh tersebut menyelipkan doa untuk Kabupaten Pamekasan, Jawa Timur, dan Indonesia secara umum dalam setiap ibadahnya di tanah suci agar menjadi negara yang baldatun thoyyibatun wa robbun ghafur.
Politikus Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) ini melanjutkan, pihaknya juga meminta para tokoh masyarakat dan muballigh bekerja sama dalam menekan peredaran narkoba. Mengingat, Jawa Timur menjadi provinsi tertinggi di Indonesia dalam hal peredaran narkoba.
“Bahkan yang menjadi faktor Jawa Timur tertinggi, karena Madura. Padahal di kabupaten Pamekasan, masjidnya lebih dari 1.000, musholla 6.000, pesantren 336 pesantren. Makanya, mari bersama-sama menekan peredaran narkoba sesuai dengan peran kita masing-masing,” tandasnya.
Sementara itu, Kabag Kesra Setdakab Pamekasan, Abrori Rais menyampaikan, pihaknya akan meminta lima guru ngaji setiap desa yang masuk dalam kategori miskin untuk diajukan menjadi calon penerima. Dari lima guru ngaji itu, nantinya akan disurvey langsung ke rumah mereka untuk menentukan satu orang yang dinilkai paling berhak, sehingga total berjumlah 189 orang,” ujarnya. (rus)