• Pasang Iklan
  • Redaksi
  • Contact
Rabu, 3 Desember 2025
No Result
View All Result
e-paper
Radar Jatim
  • Home
  • Bisnis
  • Hukum dan Kriminal
  • Peristiwa
  • Pendidikan
  • Lifestyle
  • Contact
  • Home
  • Bisnis
  • Hukum dan Kriminal
  • Peristiwa
  • Pendidikan
  • Lifestyle
  • Contact
No Result
View All Result
Radar Jatim
No Result
View All Result
Home Kesehatan

Cara Efektif Mengelola Stres Ala Kang Asep

by Radar Jatim
12 Oktober 2020
in Kesehatan, Sastra/Budaya
0
Cara Efektif Mengelola Stres Ala Kang Asep

Asep Haerul Gani

104
VIEWS

SURABAYA (RadarJatim.id) – Pada setiap sisi kehidupan pasti ada tekanan. Faktor penekan atau stressor bisa datang dari mana saja: dari alam, peristiwa, bahkan dari diri sendiri. Jadi, semua hal berpotensi sebagai stressor, apalagi di saat pandemi Covid-19 saat ini.

Tetapi, dalam kadar tertentu, sebenarnya tekanan itu netral adanya. Hanya respons setiap individu terhadap stres yang berbeda-beda. Ada yang menyikapi secara negatif sehingga mengganggu fisik, pikiran, emosi, dan relasi sosialnya. Dalam dunia psikologi stres yang berefek negatif ini disebut distress.

“Sebaliknya, ada juga orang yang menyikapi stres sebagai tantangan baru, pembangkit gairah, mendorong kreativitas, dan menjadi lebih produktif. Stres yang positif ini namanya eustress,” ujar psikolog Asep Haerul Gani dalam kajian daring Ahad Malam yang diinisiasi oleh Dr. Moh Sulthon Amien, Minggu (11/9/2020) kemarin.

Menurut Pakar SDM dan Hipnoterapi ini, jika semua hal berpotensi menjadi stressor, maka pertanyaan pentingnya adalah: apakah kita memiliki kemampuan, kemahiran, dan sikap hidup untuk menghadapi stres? Mampukah kita menghadapi tekanan yang merupakan gejala wajar itu menjadi eustress, bukan malah menjadi distress?

Dikatakan, berkaitan dengan tema stres, kajian psikologi menyodorkan tiga teori. Pertama, stres itu timbul karena adanya peristiwa yang dialami seseorang seperti terkena PHK, mengalami kecelakaan, positif Covid, hingga kehilangan pasangan hidup.

Teori kedua, stres itu timbul akibat dari persepsi. Penjelasannya seperti tadi. Bila stres dipersepsi sebagai ancaman, maka pikiran akan memicu area negatif di otak yang pada akhirnya akan menurunkan daya imun dan membuat kesehatan terganggu. Bila stres dipersepsi sebagai tantangan, maka pikiran dan badan justru menjadi berenergi baru.

Teori ketiga, berkait dukungan sosial.Tekanan bertubi-tubi yang menimbulkan disstress dapat ditangkal dengan dukungan sosial dari orang-orang di sekitar kita. Itulah sebabnya buruh di kota yang ter-PHK akan lebih stres dibanding buruh di desa yang kehilangannya pekerjaan. Di desa, dukungan sosial lebih tinggi dibanding di kota.

Mengenai dukungan sosial ini Kang Asep mengangkat contoh kearifan lokal orang Sunda yang lazim disebut “lima UR”.

“Pertama, badan sakujur, artinya diri sendiri yang harus menjadi pendukung utama dalam mengatasi stres. Kedua, batur sakasur (teman satu kasur). Dalam menghadapi tekanan, pasangan hidup hendaklah mendukung kita. Ketiga, batur sadapur (teman se dapur). Setiap anggota keluarga adalah pendukung sosial. Jika si adik stres karena tidak bisa Matematika, si kakak membantu mengajari,” kata dosen Psikologi Psikoterapi Institut Agama Islam Latifah Mubarokiyah Ponpes Suralaya, Tasikmalaya ini.

Selanjutnya batur sasumur adalah tetangga dekat kiri kanan yang diharapkan dapat mensupportdan membantu melerai masalah kita. Kelima, batur salembur adalah dukungan sosial yang datang dari masyarakat. Jadi, lima UR ini akan dapat mempercepat penyembuhan, menghadirkan kesehatan dan keberkahan.

Seorang audiens bertanya via chatting Zoom, “Bagaimana jika penyebab stres justru datang dari anggota keluarga sendiri, dari batur sadapur?”

Kang Asep tertawa lalu menjelaskan, di saat pandemi ini setiap orang cenderung menuding orang lain sebagai stressor. Ini wajar, gara-gara corona sejumlah aktivitas yang biasanya dikerjakan di luar rumah sekarang dikerjakan di rumah, Work from home. School from home.

Ada kegiatan bekerja, belajar, dan kegiatan domestik, campur menjadi satu. Ayah sedang konsentrasi bekerja, ibu menyela, “Pa, tolong dong pasangin air galonnya.” Ibu lagi repot setrika disuruh membantu anaknya mengerjakan tugas sekolah. Anak mau belajar daring tapi hapenya masih dipakai orang tuanya untuk chatting.

Lalu bagaimana dong cara mengatasi stres? Kang Asep memberikan tiga kunci dengan mengacu kepada tiga teori stres tadi. “Pertama, pertangguh diri Anda untuk menghadapi segala peristiwa dan cuaca. Kedua, berlatihlah mengelola stres dengan baik, sebab stres itu akibat dari persepsi Anda sendiri. Ketiga, usahakan untuk selalu memperbanyak dukungan sosial.”

Itulah sebabnya agama menyuruh kita untuk banyak bersilaturahim. Bukan sekadar beranjang sana, tetapi benar-benar menyambung kebaikan.

“Saya kenal Pak Sulthon lalu bersilaturahim. Itu belum cukup. Saya harus sampai tahu apa saja kelebihan beliau, begitu pula sebaliknya. Beliau punya ini punya itu, saya pun punya sesuatu yang lain. Bersilaturahim itu adalah menyambungkan semua potensi dan kebaikan yang ada pada masing-masing pribadi, untuk tujuan yang baik dan menguntungkan bersama. Itu baru silaturahim,” katanya. (Adriono/Red)

Tags: asep haerul ganikajian ahad malamkelola strespsikologisurabaya

Related Posts

Plaza Harley-Davidson of Surabaya, Dealer Terlengkap Motor Gede di Surabaya

Plaza Harley-Davidson of Surabaya, Dealer Terlengkap Motor Gede di Surabaya

by Radar Jatim
26 Oktober 2025
0

Plaza Harley-Davidson of Surabaya, dealer...

Lalamove Ride Perluas Layanan ke Surabaya, Pengguna Baru Diskon Hingga 90 Persen

Lalamove Ride Perluas Layanan ke Surabaya, Pengguna Baru Diskon Hingga 90 Persen

by Radar Jatim
17 Oktober 2025
0

Lalamove Ride memperluas layanan ke...

Klub Bola Voli Sidoarjo Rebut Tiga Gelar Kejuaraan Antar Klub U-19 Piala Walikota Surabaya

Klub Bola Voli Sidoarjo Rebut Tiga Gelar Kejuaraan Antar Klub U-19 Piala Walikota Surabaya

by Radar Jatim
10 Oktober 2025
0

SIDOARJO (RadarJatim.id) -- Klub Bola...

Load More
Next Post
Tri Rismaharini

Walikota Risma: Kita Jaga Surabaya, Ekonomi Berjalan Lancar

Radar Jatim Video Update

Berita Populer

  • Tangis Haru Mewarnai Suasana Penjemputan Siswa SMA Negeri 1 Wonoayu

    Tangis Haru Mewarnai Suasana Penjemputan Siswa SMA Negeri 1 Wonoayu

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Soft Launching KM Dharma Kencana V, Fasilitas Mewah Berkapasitas 1.400 Penumpang

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Ribuan Warga Doakan Keluarga Besar SMK Antartika 2 Sidoarjo

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Analisis Semantik Puisi ‘Aku Ingin’ Karya Sapardi Djoko Damono

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Sehari Pasca-Kunjungan Jokowi, KEK JIIPE Manyar Didemo Ratusan Massa Sekber Gresik, Protes Rendahnya Serapan Tenaga Kerja Lokal

    0 shares
    Share 0 Tweet 0

Radar Jatim adalah media online Jatim yang memberikan informasi peristiwa dan berita Jawa Timur dan Surabaya terkini dan terbaru.

Kategori

  • Artikel dan Opini
  • Ekonomi Bisnis
  • Ekosistem Lingkungan
  • Esai/Kolom
  • Feature
  • Finance
  • HAM
  • Hukum dan Kriminal
  • Infrastruktur
  • Kamtibmas
  • Kemenkumham
  • Kesehatan
  • Komunitas
  • Kuliner
  • Lain-lain
  • Layanan Publik
  • Lifestyle
  • Literasi
  • Nasional
  • Olah Raga
  • Ormas
  • Otomotif
  • Pariwisata
  • Pemerintahan
  • Pendidikan
  • Peristiwa
  • Pertanian
  • pinggiran
  • Politik
  • Religi
  • Sastra/Budaya
  • Sosial
  • Tekno
  • TNI
  • TNI-Polri
  • video
  • Wisata

Kami Juga Hadir Disini

© 2020 radarjatim.id
Susunan Redaksi ∣ Pedoman Media Siber ∣ Karir

No Result
View All Result
  • Home
  • Politik
  • Hukum dan Kriminal
  • Nasional
  • Lifestyle
  • Tekno
  • Ekonomi Bisnis
  • Artikel dan Opini

© 2020radarjatim.id

Login to your account below

Forgotten Password?

Fill the forms bellow to register

All fields are required. Log In

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In