SURABAYA (RadarJatim.id) – Intensitas hujan di Surabaya mulai meningkat. Kondisi ini mendorong Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya terus siap siaga menghadapi kemungkinan banjir atau genangan luapan air sungai.
Lewat Badan Penanggulangan Bencana (BPB) dan Linmas Kota Surabaya, Pemkot mulai melakukan mitigasi bencana, terutama di wilayah-wilayah yang rawan genangan aliran sungai.
Rapat koordinasi mitigasi bencana juga digelar khususnya di wilayah rawan genangan akibat aliran air sungai. BPD Linmas juga menghadirkan stakeholder 15 kecamatan yang merupakan daerah aliran sungai (DAS) Surabaya.
Kepala BPB Linmas Kota Surabaya Irvan Widyanto mengatakan, mitigasi ini untuk mengantisipasi bencana yang berdampak pada warga yang tinggal di daerah aliran sungai (DAS). Makanya, kepada 15 kecamatan yang ikut dalam rapat koordinasi itu, ia meminta supaya mereka melakukan pemetaan risiko bencana di sekitar sungai di Surabaya.
“Kita petakan resiko bencana yang pernah terjadi seperti tanah atau plengsengan longsor, banjir, orang hanyut atau tenggelam,” ungkap Irvan, Rabu (4/11/2020).
Adapun 15 Kecamatan yang diminta khusus untuk siaga itu adalah Kecamatan Karang Pilang, Kecamatan Jambangan, Kecamatan Wonokromo, Kecamatan Sukolilo, Kecamatan Pakal, dan Kecamatan Asemrowo.
Kemudian Kecamatan Bulak, Kecamatan Rungkut, Kecamatan Gunung Anyar, Kecamatan Genteng, Kecamatan Wiyung, Kecamatan Krembangan, Kecamatan Dukuh Pakis, Kecamatan Sukomanunggal, dan Kecamatan Tenggilis Mejoyo.
Menurut Irvan, 15 kecamatan itu diminta aktif memeriksa ketinggian dan debit air sungai pada pintu air dan rumah pompa. Selain itu, kelurahan juga diminta mengaktifkan Kelurahan Siaga Bencana.
“Ibu wali kota meminta kelurahan melakukan sosialisasi dan patroli secara berkala, khususnya menjelang musim penghujan dan angin kencang,” katanya.
Selain itu, Irvan juga memastikan bahwa Wali Kota Risma juga meminta kecamatan dan kelurahan di sekitar DAS untuk memperhatikan kelompok rentan seperti difabel, lansia, ibu hamil, dan anak-anak agar mendapat pertolongan khusus saat terjadi bencana.
“Kecamatan dan kelurahan akan mempersiapkan lokasi aman untuk tempat evakuasi sementara. Penyusunan SOP evakuasi di tingkat RT/RW sampai kecamatan harus dibuat,” ujarnya.
Selain aparat kecamatan dan kelurahan, Dinas PU Bina Marga dan Pematusan juga diminta melakukan pengecekan rutin terhadap rumah pompa atau pompa-pompa air yang ada di Surabaya. Bahkan, ia juga meminta pompa-pompa yang sudah siap dioperasikan itu, dapat bekerja dengan baik, sehingga dapat mengatur debit air.
“Kami upaya untuk diusahakan dapat meminimalisir genangan di rumah-rumah warga. Mari lebih tanggap dan waspada kita jaga wilayah kita masing-masing,” pungkasnya. (Phaksy/Red)






