SURABAYA (RadarJatim.id) Gubernur Jawa Timur (Jatim) Khofifah Indar Parawansa berhasil menorehkan prestasi gemilang dari sektor ekonomi. Prestasi tersebut yakni nilai ekspor Jatim periode Januari-April 2025 meningkat 2,27 persen dibandingkan periode yang sama pada 2024.
Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS) Jatim terbaru menunjukkan nilai ekspor mencapai USD 8,31 miliar. Angka tersebut naik 2,27 persen dibandingkan periode yang sama pada 2024, yang tercatat sebesar USD 8,13 miliar.
“Alhamdulillah nilai ekspor kita naik signifikan dibandingkan year-on-year (yoy). Secara akumulasi, dari Januari hingga April, pencapaian kita lebih tinggi dibandingkan tahun lalu. ini menunjukkan industri kita tumbuh, dan pasar lokal kita makin kuat,” kata Khofifah.
Secara lebih rinci, kenaikan ini terutama didorong oleh pertumbuhan ekspor nonmigas sebesar 3,65 persen, dari USD 7,81 miliar menjadi USD 8,10 miliar. Lalu, pada April tahun ini, nilai ekspor Jatim tercatat USD 2,18 miliar, naik 19,68 persen dibandingkan April tahun lalu sebesar USD 1,82 miliar. Kemudian, ekspor nonmigas pada bulan yang sama melonjak 21,53 persen, dari USD 1,74 miliar menjadi USD 2,11 miliar.
Khofifah menjelaskan peningkatan ekspor saat ini didominasi sektor nonmigas, seperti perkebunan, perikanan hingga industri kimia. Ia menilai, jika terus dioptimalkan, bukan tidak mungkin Jatim bisa menjadi eksportir utama dari Indonesia.
“Peningkatan ekspor dari sektor nonmigas, seperti perkebunan, sangat menjanjikan. Jika kita terus dorong, bukan tidak mungkin Jawa Timur menjadi eksportir utama dari Indonesia,” sambungnya.
Tak berhenti sampai di situ, merujuk pada data BPS Jatim, dari sepuluh komoditas nonmigas utama, kakao dan olahannya mencatatkan peningkatan signifikan sebesar USD 119,15 juta atau 70,21 persen dibandingka periode yang sama tahun lalu. Komoditas lain yang mencatat pertumbuhan tinggi yakni lemak dan minyak hewani/nabati yang meningkat USD 207,3 juta atau 42,70 persen.
Di samping itu, sektor industri pengolahan juga mencatatkan peningkatan. Periode Januari-April, sektor ini mencatat nilai ekspor USD 7,65 miliar, naik 2,11 persen dibandingkan periode yang sama tahun lalu. Berikutnya, sektor pertanian juga menunjukkan kinerja menjanjikan dengan nilai ekspor mencapai USD 435,98 juta naik 46,57 persen dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya.
Melihat pencapaian tersebut, Khofifah memberikan apresiasi yang tinggi terhadap para pelaku ekonomi Jatim, mulai dari pengusaha, petani hingga pelaku UMKM. Ia optimis, kenaikan nilai ekspor tersebut mempunyai andil besar memajukan ekonomi daerah.
“Terima kasih atas kerja keras semua pihak yang terus berjuang meningkatkan produksi dan pemasaran produk asli Jawa Timur. Kenaikan nilai ekspor ini tentu berdampak positif bagi perekonomian daerah, bahkan nasional,” tandasnya. (RJ1/RED)







