SURABAYA (RadarJatim.id) Ketua Kelompok Fraksi (Kapoksi) Komisi VII DPR RI, Ir.H.Bambang Haryo Soekartono (BHS) kini resmi menyandang gelar Magister Ilmu Politik (M.I.Pol). Ini setelah BHS mengikuti wisuda pascasarjana Universitas Wijaya Kusuma (UWK) Surabaya, pada Sabtu (18/10/2025).
BHS dinyatakan lulus S2 dan menyandang gelar M.I.Pol dengan tesis berjudul ‘Implementasi Kebijakan Pembangunan Pelabuhan Laut (Studi Kasus Pembangunan Pelabuhan Laut Patimban Tahap Pertama di Kabupaten Subang, Jawa Barat)”.
“Syukur alhamdulillah, saya telah menyelesaikan pendidikan Magister Ilmu Politik di Universitas Wijaya Kusuma Surabaya. Sebagai kampus swasta terbaik keempat di Jawa Timur menurut UniRank, tentu sangat membanggakan bagi saya bisa lulus di sini,” kata BHS ditemui seusai wisuda.
Politisi Partai Gerindra peraih suara terbanyak pada Pemilihan Legislatif 2024 untuk kursi DPR RI Dapil Surabaya-Sidoarjo ini menyampaikan mendapatkan banyak ilmu baru dari pendidikan politik di UWK. Sebelum terjun ke dunia politik, BHS dikenal sebagai pengusaha sukses dan punya latar belakang pendidikan teknik dari ITS.
Dengan pendidikan politik yang baru saja diraih, BHS menyampaikan bisa memperluas cara pandangnya dalam memperjuangkan kepentingan masyarakat. Termasuk dengan gelar yang baru disandangnya itu menjadi simbol penting dalam perjalanan panjang pengabdian politiknya. Dan menandai komitmen baru untuk terus memperjuangkan kepentingan rakyat melalui pendekatan ilmiah dan akademik.
“Keilmuan politik akan menunjang pekerjaan kami dalam memperjuangkan kepentingan masyarakat,” tegasnya.
Dengan bekal ilmu ini, Founder BHS Peduli ini bisa mendapatkan tambahan keilmuan untuk memperjuangkan kepentingnya masyarakat. Baik masyarakat dari kalangan perta nian, UMKM, nelayan dll.
Dewan Pakar DPP Partai Gerindra ini juga mendorong para politisi diberbagai tingkatan, baik DPR RI, DPRD provinsi, maupun DPRD kabupaten/kota untuk menempuh pendidikan lanjutan di bidang politik. Sebab pemahaman akademik menjadi fondasi penting dalam merumuskan kebijakan yang berpihak kepada masyarakat.
BHS juga menyampaikan rasa terima kasih kepada seluruh dosen, dosen pembimbing, Dekan dan Bu Rektor UKW yang sudah banyak memberikan memotivasi kepadanya. Hingga dirinya berhasil menyelesaikan studi pascasarjana tersebut.
Sedangkan dalam tesisnya, BHS membahas kebijakan pembangunan pelabuhan, dimana pelabuhan laut Patimban sebetulnya sangat dibutuhkan oleh Indonesia khususnya untuk menunjang pelabuhan yang ada di Tanjung Priok. Dimana saat ini Pelabuhan Tanjung Priok mendekati kongesti, dilihat dari begitu besar pertumbuhan container. Dan hal itu harus diatasi dengan memaksimalkan pelabuhan Patimban. Hal ini bisa terwujud jika ada kebijakan politik. (RJ/RED)
