SIDOARJO (RadarJatim.id) — “Teman-teman saya di Smanisda (SMA Negeri 1 Sidoarjo ini pintar-pintar. Bahkan, setiap tahun selalu meloloskan siswanya di ITB (Institut Teknologi Bandung). Itulah yang membuat saya yakin bisa lolos masuk ITB melalui program Beasiswa KIPK (Kartu Indonesia Pintar-Kuliah).”
Itulah ungkapan Hikmah Islamiah siswi SMA Negeri 1 Sidoarjo, yatim sejak usia 10 tahun yang diterima ITB jalur SNBP (Seleksi Nasional Berbasis Prestasi) melalui program dari pemerintah KIPK.
Hikma_sapaan akrabnya, yang kebetulan orang tuanya bekerja sebagai tukang batu, saat ditanya bagaimana tentang belajarnya.
Ia mengaku tentang bagaimana semangat belajarnya jangan ditanya. Hari-harinya dihabiskan untuk belajar. Hampir tidak pernah ada waktu longgar yang hilang sia-sia. Semangat belajarnya patut menjadi contoh bagi teman-temannya.
Hikma, berhasil lolos ITB pada Fakultas Ilmu dan Teknologi Kebumian (FITB) ini merupakan pilihan satu-satunya, yang diputuskannya saat pendaftaran.“Saya hanya milih satu pilihan, ya FITB ini,” katanya singkat.
“Alasan hanya memilih satu prodi saja, karena saya berasal dari sekolah lingkungan belajar yang baik, dan punya reputasi baik pula. Keyakinan yang kuat bisa lolos, karena saya punya niat kuat untuk mengangkat derajat keluarga,” ungkapnya.
Perlu diketahui, lolos ITB bagi sebagian siswa SMA merupakan hal yang tidak gampang dibayangkan, karena keketatan persaingannya. Hal itu berlaku juga bagi gadis yang hobi membaca ini. Kesulitan pertama justru datang dari orang tuanya, yang meragukan kemampuan membiayai Hikma selama berkuliah, apalagi sampai di Bandung.
Bisa dimaklumi keraguan Hikma karena Muhammad Rofiq, 52 tahun, ayah Hikma meragukan kemampuannya memenuhi biayai selama kuliah. Untungnya, Hikmah diterima di ITB melalui jalur KIPK. “Setidaknya KIPK bisa meringankan tanggungan ayah kepada saya,” keluhnya.
Keberhasilan Himah juga tidak lepas dari peran IKA Smanisda. Hikmah merupakan salah satu siswa binaan IKA Smanisda dalam program ‘Adik Asuh’. Untuk memuluskan cita-citanya, beberapa waktu yang sebelumnya Hikma diajak berkunjung ke Jakarta dan Bandung oleh Sekretaris Umum IKA Smanisda, Rulan, yang juga alumnus ITB Bandung.
“Saya bersyukur diajak ke bandung naik Whoosh oleh Mas Rulan. Saya jadi lebih tahu tentang ITB sebelumnya. Saya makin bersemangat,” ujarnya penuh semangat.
Kepala SMA Negeri 1 Sidoarjo, Dr. Eko Redjo Sunariyanto, S.Pd., M.Pd., menyatakan kebanggaannya.
“Kami sangat bersyukur. Kami bangga atas prestasi anak-anak. Semoga Hikma menjadi inspirasi bagi siswa lainnya. Kondisi ekonomi yang terbatas tidak seharusnya menyurutkan siswa untuk tetap bercita-cita tinggi. Dengan niat dan keyakinan yang kuat, pasti ada jalan,” doa Pak Eko_sapaan akrabnya.(mad)