SIDOARJO (RadarJatim.id) – Perhelatan Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) Sidoarjo mulai memunculkan banyak nama yang mendaftar sebagai Bakal Calon Bupati (Bacabup) maupun sebagai Bakal Calon Wakil (Bacawabup) melalui beberapa partai politik (parpol), baik yang daftar ditingkat kabupaten maupun langsung ke pusat.
Munculnya nama-nama Bacabup-Bacawabup Sidoarjo itu disambut baik oleh masyarakat, karena masyarakat merasa diberikan banyak pilihan terkait calon pemipin yang dianggap pantas untuk memimpin Kabupaten Sidoarjo selama 5 tahun kedepan.
Untuk mengetahui kualitas dan kapasitas para Bacabup-Bacawabup Sidoarjo tersebut, sebuah komunitas yang bernama Ruang Publik Sidoarjo (RPS) menggelar forum dialog publik bertajuk Mencari dan Memilih Calon Pemimpin Sidoarjo di Kedai Bu Atik, Kecamatan Sidoarjo, Minggu (09/06/2024) malam.
Ada tiga orang Bacawabup Sidoarjo yang hadir sebagai narasumber dalam forum dialog publik tersebut, yaitu H. Khulaim Junaedi yang sudah mendaftar di Partai Amanat Nasional (PAN), H. Dedi Rahmayadi Setiawan daftar melalui Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDI-P) serta Tri Susilowati mendaftar ke Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) dan PDI-P.
Ketua RPS, Sujani mengatakan bahwa dialog publik ini merupakan salah satu upaya dari komunitasnya untuk mengenalkan sosok yang sudah berani mendaftarkan diri sebagai Bacabup-Bacawabup Sidoarjo di Pilkada serentak 27 November 2024 mendatang.
Melalui dialog publik semacam ini, masyarakat akan mengetahui visi misi para calon pemimpinnya untuk membangun Kabupaten Sidoarjo selama 5 tahun kedepan.
“Warga bisa langsung menguji kedalaman visi dan misi mereka, sehingga terjadi diskusi yang cukup menarik tadi,” kata Sujani usai acara tersebut.
Dengan adanya dialog publik semacam ini, parpol ataupun masyarakat umum bisa menilai calon yang layak mendapatkan rekom dan layak untuk memimpin kabupaten dengan jumlah penduduk diatas 2 juta orang ini.
Selain itu, acara dialog publik ini diharapkan akan mampu mendongkrak popularitas dan elektabilitas para Bacabup-Bacawabup Sidoarjo yang sudah mulai aktif melakukan sosialisasi.
“Selain itu, diskusi ini juga bisa meningkatkan electoral mereka. Jika, nantinya benar-benar ditetapkan oleh parpol pengusung sebagai kontestan di Pilkada Sidoarjo,” katanya.
Diungkapkan oleh Sujani bahwa pihaknya berencana akan menggelar kegiatan-kegiatan seperti ini hingga menjelang masa pendaftaran Bacabup-Bacawabup ke Komisi Pemilihan Umum (KPU) Sidoarjo yang dibuka pada tanggal 27-29 Agustus 2024 mendatang.
Ia mengaku sudah menghubungi Bacabup-Bacawabup Sidoarjo. Untuk itu, pihaknya akan mendatangkan narasumber yang berbeda dalam setiap acara dialog publik selanjutnya.
“Karena calonnya banyak, jadi akan diundang secara bergiliran. Mungkin setiap minggu ada forum diskusi semacam ini, bahkan mungkin bisa dua kali seminggu,” ungkapnya.
Menurut Sujani bahwa selama ini kurangnya forum sosialisasi yang memberikan ruang interaksi secara langsung antara Bacabup-Bacawabup Sidoarjo dengan masyarakat pemilih.
“Istilahnya, supaya jangan sampai kita nanti memilih kucing dalam karung,” pungkasnya.
Dialog publik yang dipandu oleh Nanang Haromain tersebut dihadiri sekitar 100 orang yang berasal dari berbagai elemen masyarakat, mulai dari politisi, tokoh agama, tokoh masyarakat, Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM), budayawan, aktivis mahasiswa, aktivis pergerakan, aktivis perempuan dan lain sebagainya. (mams)