SIDOARJO (RadarJatim.id) — Ratusan guru Nufi (Nurul Fikri) Sukodono Sidoarjo mulai jenjang Daycare, KB-TK, SD dan SMP, nampak sangat senang, riang gembira. Suasana santai, penuh dengan keakraban telah ditunjukkan oleh keluarga besar Nufi yang dibawah naungan Yayasan Ponpes Ath Thoyyibah Sidoarjo.
Kondisi tersebut, dalam rangka memperingati HGN (Hari Guru Nasional) 2023 dengan mengambil tema ‘Apresiasi Guru dan Pegawai-Bergerak Bersama Rayakan Merdeka Belajar’ pada Jumat (24/11/2023) sore di Kampung Kecil Sidoarjo.
Mereka telah mendedikasikan hampir seluruh jiwa raganya untuk membesarkan Nufi Sidoarjo. Sehingga mereka mendapatkan apresiasi yang setinggi-tingginya dari Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Dikbud) Sidoarjo Dr. Tirto Adi, M.Pd termasuk juga apresiasi dari Ketua Yayasan Pondok Pesantren Ath Thoyyibah KH. Syaiful Arifin, SS., M.Pd.

Tirto Adi menuturkan, guru jangan terbelenggu dalam zona nyaman. Silahkan beraktualisasi dalam membelajarkan pada anak-anak, silahkan mengembangkan inovasi. Disamping itu keberadaan guru itu sangat penting, ta’lim bisa divirtualkan, tadris bisa divirtualkan, tapi yang namanya ta’dib, yang namanya tarbiyah tidak bisa divirtualkan.
“Jadi guru itu harus hadir di sekolah. Karena kehadiran guru secara fisik itu sangat penting, tetapi yang lebih penting adalah jiwa guru. Karena juga itu ‘anywhere and anytime’. Sebab guru itu tidak hanya di sekolah, tidak hanya di dalam rumah, tetapi saat keluar rumah status guru itu masih melekat,” tuturnya.
“Oleh karena itu saya tekankan bagaimana menjaga jiwa guru. Dan Inya Alloh di Nurul Fikri sudah bisa menjalankan hal tersebut. Makanya saya memberikan apresiasi yang setinggi-tingginya kepada Nurul Fikri,” tegas Tirto Adi.
Direktur Eksekutif Nurul Fikri Muamal Jasin, M.Pd juga menjelaskan kalau hari ini merupakan hari special bagi guru, momen puncak untuk memberikan apresiasi guru dan pegawai Nurul Fikri Sidoarjo.
Ia katakan, dalam proses pendidikan tentunya kita mempunyai standar tertentu, bagaimana guru-guru harus mengikuti standar yang ada. “Dan sudah banyak prestasi yang mereka torehkan dalam upaya tersebut, sehingga puncaknya adalah hari ini kita memberikan apresiasi atas jerih payah, atas perjuangan guru-guru mereka. Apresiasi ini kami berikan rutin setiap tahun,” jelas Muamal Jasin.

Sementara itu, Ketua Yayasan Ponpes Ath-Thoyybah Sidoarjo yang menaungi Nurul Fikri, Syaiful Arifin, SS., M.Pd juga menambahkan kalau pihaknya sejak tahun 2021 telah mempertegas dengan program-program baru, dengan slogan Global Quranic School. Dari situ akhirnya guru-guru itu dibina agar memenuhi kwalifikasi seperti yang kita inginkan.
“Misalnya, kalau dulu semua guru termasuk pegawai ditarget minimal harus hafal juz 30. Oleh karena itu kita buat kelompok-kelompok guru agar hafalannya bertambah. Dan yang membina adalah teman-teman mereka sendiri yang hafalannya lebih diatasnya,” jelasnya.
Sementara untuk yang Global itu, semua guru-guru terus kita dorong untuk aktif dalam berbahasa Inggris, bahkan ada juga kelas pembinaan bahasa Inggris untuk guru. Pembinanya adalah teman sebayanya sendiri.
Namun yang lebih penting mereka juga kita dorong terus untuk mengikuti lomba-lomba, olimpiade dan sebagainya. Bahkan juga kita targetnya untuk masing-masing itu bisa mencapai juara nasional. “Tidak kalah pentingnya, apresiasi-apresiasi juga selalu kita berikan kepada mereka, apalagi mereka yang berprestasi,” ungkas Syaiful Arifin.(mad)