GRESIK (RadarJatim.id) – Penantian panjang –lebih dari 20 tahun—warga Desa Kedanyang. Kecamatan Kebomas, Kabupaten Gresik untuk mendapatkan air bersih dari Perumda Giri Tirta (PDAM) dipastikan segera berakhir. Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Gresik tahun ini merealisasikan pembangunan jaringan perpipaan dan distritibusi air bersih ke desa itu dengan anggaran Rp 33 miliar.
Kepastian masuknya jaringan air bersih ke Desa Kedanyang disampaikan Bupati Gresik Fandi Akhmad Yani yang hadir dalam Doa Bersama Pembangunan Jaringan Perpipaan Air Bersih dan Sambungan Rumah di Balai Desa Kedanyang, Senin (4/7/2022) sore. Seusai doa Bersama, Bupati Yani secara simbolis juga memulai pembangunan jaringan perpiaan di depan rumah salah seorang warga desa Kedanyang.
“Saat saya menjadi Ketua DPRD tahun 2019 lalu, saya sudah membaca anggaran yang sudah dialokasikan untuk masuknya air bersih ke Kedanyang ini. Tetapi, sampai tahun ini kan juga belum juga terelasisasi. Saya tidak tahu kenapa rencana yang sudah lebih dari 20 tahun itu belum juga terlaksana. Alhamdulillah, penantian panjang itu segera berakhir, dan hari ini kita bisa mulai untuk pembangunan jaringan perpipaannya,” ungkap Bupati Yani yang disambut sumringah Kepala Desa Kedanyang Achmad Mustofa dan perwakilan warga yang diundang.
Apa yang dicapai saat ini, kata Bupati Yani, patut disyukuri. Betapa tidak, warga Kedanyang sudah lebih dari 20 tahun mengimpikan dan menanti masuknya aliran air bersih. Dan, baru tahun ini bisa direalisasikan. Selama puluhan tahun, warga Kedanyang baik yang di kampung maupun perumahan GKGA hanya bisa memanfaatkan air tanah, baik yang diperoleh lewat sumur galian maupun sumur bor. Berkali-kali pengajuan disampaikan warga ke Pemkab maupun anggota DPRD Gresik, tetapi realisasinya selalu tertunda.
Menurut Bupati Yani, lewat skema dana alokasi khusus (DAK) sebesar Rp 33 miliar lebih, proyek pembangunan jaringan perpipaan air bersih dan sambungan ke seluruh warga Kedanyang bisa direalisasikan tahun ini. Sumber airnya mengambil dari Umbulan, Pasuruan. Diperkirakan, akhir tahun ini, warga sudah bisa menikmati air yang bersumber dari Umbulan itu.
“Ini saya bawa Pak Dirut Perumda Giri Tirta yang baru ya, bukan yang lama untuk cepat merealisasikan. Ini hukumnya sudah fardlu ‘ain untuk dilaksanakan, karena penantian warga sudah sangat sangat lama. Harus selesai tahun ini,” tandas bupati termuda di Indonesia yang baru berusia 37 tahun ini.
Dikatakan, sebenarnya dalam DAK yang dialokasikan, total sambungan yang bisa dilayani sebanyak 4.500 unit. Tetapi, jumlah tersebut tidak terserap seluruhnya. Sebab, data seluruh warga Kedanyang yang akan menerima sambungan perpipaan gratis ini, berdasarkan data yang diajukan kepala desa, hanya sekitar 3.500.
Ketika ditanya, apakah jumlah sambungan 3.500 itu sudah mengkafer seluruh warga Kedanyang, seraya minta data dari Kepala Desa Achmad Mustofa, Bupati Yani memastikan cukup untuk seluruh rumah warga.
“Ya, sudah menkafer seluruh warga. Tapi kalau cakupan dari DAK-nya lebih dari itu, sampai 4.500 sambungan. Jadi amanlah,” ujarnya memastikan. (sto)