SURABAYA (RadarJatim.id) — Melalui program pengabdian kepada masyarakat dengan ruang lingkup Pemberdayaan Kemitraan Masyarakat (PKM). Tim PKM STKIP Al Hikmah Surabaya, telah melaksanakan kegiatan implementasi dan penguatan pembelajaran berdiferensiasi.
Menariknya, program tersebut menggunakan media digital untuk meningkatkan numerasi siswa di Sekolah Luar Biasa (SLB) Muhammadiyah Gresik. Tim PKM STKIP Al Hikman diketuai oleh Moch. Lutfianto, S.Pd., M.Pd dengan anggota Wido Hartanto, S.S., M.Hum berkolaborasi dengan dosen dari Universitas Negeri Surabaya, Dr. Lestariningsih, M.Pd. dan diinisiasi berdasarkan hasil observasi dan diskusi dengan kepala sekolah, Mat Wahib, S.Pd.
Ketua Tim PKM, Moch. Lutfianto menjelaskan kalau dari observasi dan diskusi, diharapkan tim pengabdian dapat memberikan pelatihan untuk guru-guru tentang pembelajaran berdiferensiasi khususnya tentang numerasi dengan menggunakan media digital. ”Berdasarkan hasil observasi dan diskusi, diketahui beberapa kendala yang dihadapi siswa dalam belajar numerasi, selain itu, guru perlu mengembangkan ketrampilan dalam menggunakan media digital dalam pembelajaran,” jelasnya.
Berdasarkan permasalahan yang ada, maka pihak SLB Muhammadiyah di Gresik dan Tim dosen PKM STKIP Al Hikmah Surabaya sepakat memberikan pelatihan untuk guru-guru SLB jenjang SDLB, SMPLB, dan SMALB dengan menggunakan media digital flipbook 3D dan Wordwall. Kegiatan pengabdian sudah berjalan selama 3 bulan. “Kegiatan di sekolah dimulai sejak bulan Juni sampai September 2024.” terang Moch Lutfianto.
Kepala sekolah, Mat Wahib sangat mendukung kegiatan PKM yang dilaksanakan Moch. Lutianto dan tim. Semua guru terlibat aktif dan antusias mengikuti seluruh rangkaian pelatihan yang dilakukan dalam kegiatan penguatan. Topik tentang numerasi yang disajikan dalam modul ajar media pembelajaran seputar bilangan, aljabar, dan geometri.
“Setelah guru-guru selesai menyusun modul ajar dan media pembelajaran numerasi secara digital menggunakan flipbook 3D dan wordwall, mereka mengimplementasikan dalam pembelajaran numerasi di kelas,” terangnya.
Ia katakan, anak-anak SLB sangat semangat dalam mengukuti implementasi pembelajaran dengan menggunakan media wordwall. Anak bisa interaktif dengan layar, laptop maupun handphone. Pembelajaran menjadi ceria karena disamping belajar tentang numerasi juga game yang dirancang oleh bapak ibu guru.
Memang tidak semua siswa dapat menerima implementasi secara digital karena keistimewaan yang dimiliki seperti anak tunanetra. “Akan tetapi sebagian besar anak-anak menikmati pembelajaran dan merasa senang karena berbeda daripada umumnya. Guru-guru juga tergerak dan tertantang untuk membuat pembelajaran lain dengan memanfaatkan media digital yang diberikan di pengabdian ini, jelas Mat Wahib.
“Dari kegiatan implementasi, kegiatan yang difasilitasi oleh Direktorat Riset, Teknologi, dan Pengabdian kepada Masyarakat, Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi Riset dan Teknologi, Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi tahun pendanaan 2024 ini harapannya dapat meningkatkan numerasi siswa-siswa di SLB Muhammadiyah Kecamatan Sidayu, Kabupaten Gresik serta mendorong bapak ibu guru untuk lebih kreatif dalam membuat bahan ajar dengan media digital,” harap Lutfianto.(mad)
