SIDOARJO (RadarJatim.id) — Komitmen memerangi penyalahgunaan narkotika terus digelorakan oleh BNKK (Badan Narkotika Nasional Kabupaten) Sidoarjo. Kali ini melalui para Finalis Duta Anti Narkoba (DAN) Sidoarjo 2025.
Yakni dengan menunjukkan aksi nyata melalui kunjungan edukatif ke Yayasan Pondok Pesantren (PP) Al Kholiqi, Cabang Rehabilitasi Pecandu Narkoba di Sidoarjo. Salah satu bentuk pembekalan kampanye sosial bagi para Finalis Duta Anti Narkoba tersebut.
Kegiatan ini merupakan bagian dari program pembekalan dan kampanye sosial untuk meningkatkan kesadaran generasi muda terhadap bahaya narkoba.
“Dalam kunjungan tersebut, para finalis mengikuti sesi penyuluhan interaktif bersama Badan Narkotika Nasional Kabupaten (BNNK) Sidoarjo, tim medis, serta pengurus pondok pesantren,” jelas Penyuluh Adiksi BNNK Sidoarjo, Yusuf Rizal, pada (13/6/2025) pagi.
Ia juga mengapresiasi kegiatan yang telah dilakukan pada (8/6/2025) ini sebagai bentuk kolaborasi strategis antara negara dan lembaga keagamaan. “Saya ucapkan terima kasih kepada panitia dan khususnya kepada Gus Kholiq, yang sejak 2012 menjadi pionir dalam rehabilitasi berbasis pesantren,” ucapnya.
Sementara itu, dr. Erie Eko selaku dokter adiksi BNNK Sidoarjo menekankan pentingnya pendekatan rehabilitasi terpadu. “Rehabilitasi harus berjalan seimbang. Selain obat, pasien juga butuh pendampingan sosial agar tak kembali ke lingkaran lama,” jelasnya.
Pimpinan PP Al Kholiqi, H. Abdul Kholiq atau Gus Kholiq, menyampaikan bahwa pendekatan yang digunakan menggabungkan metode spiritual dan tradisional.
“Kami gunakan metode gurah, hipnoterapi, dan terapi rendam malam yang dikombinasikan dengan sholawat dan pembinaan rohani,” ujarnya.
Ia berharap, kehadiran para finalis dapat membawa pesan bahwa rehabilitasi adalah tanggung jawab bersama, bukan hanya milik institusi formal.(mad)