GRESIK (RadarJatim.id) — Sekelompok massa yang tergabung dalam organisasi masyarakat Informasi Dari Rakyat (IDR) Gresik melakukan penggalangan tanda tangan di area Car Free Day di Jalan Jaksa Agung Suprapto kawasan WEP Gresik, Minggu (31/7/2022).
Aksi pengumpulan tanda tangan itu diungkapkan Ketua IDR Gresik Choirul Anam sebagai bentuk dukungan kepada Polres Gresik dalam mengusut tuntas dugaan korupsi di Perumda Giri Tirta atau PDAM Gresik sebesar Rp 25 miliar dalam penyertaan modal tahun 2019.
“Penyertaan modal di tahun 2019 diduga tidak sesuai dengan keperuntukan dan tidak sesuai dengan rencana,” ungkap Cak Anam, sapaan akrab Choirul Anam di lokasi penggalangan dukungan tanda tangan di area Car Free Day, Minggu (31/7/2022) pagi.
Yang kedua, lanjut pria berkepala pelontos ini, dugaan korupsi lainnya sebesar Rp 42,7 miliar yang berasal dari dana pelanggan sebesar Rp 2.500 yang dipungut PDAM Gresik sejak tahun 2004 sesuai dengan SE Bupati Gresik No. 27 Tahun 2004 yang isinya tentang iuran Rp 2.500 setiap pelanggan per bulan.
“Dalam SE Bupati itu, iuran Rp 2.500 per pelanggan per bulan itu untuk mengganti meter air yang diestimasi 5 tahun rusak. Tapi kenyataannya di rumah saya, di rumah pelanggan, puluhan tahun meter air itu tidak pernah diganti,” beber Cak Anam.
Pihaknya juga mengaku sudah pernah menanyakan hasil iuran Rp 2.500 ke pihak PDAM. Jawabannya, dijadikan satu dalam neraca perhitungan PDAM. Menurut dia, hal yang dilakukan PDAM itu salah. Kata dia yang benar adalah, mestinya displit atau dipisah.
“Mana hasil dari jual air dan mana hasil dari pungutan masyarakat. Karena pungutan masyarakat itu sudah jelas untuk pemeliharaan meter air,” ujarnya.
“Ironisnya, ketika masyarakat mengklaim meteran airnya rusak harus menunggu beberapa hari atau minggu. Alasannya di gudang tidak ada stok meter. Terus ke mana uang pungutan itu?” tanya Cak Anam.
Karena itu, lanjutnya, IDR mendukung penuh untuk mengusut tuntas dugaan korupsi yang ada di PDAM Gresik.
“Harapan saya Polres Gresik jangan ragu lagi untuk mengusut tuntas yang benar biar terungkap dan yang salah juga terungkap” pungkas Cak Anam. (sto)