GRESIK (RadarJatim.id) — KPU Gresik menggandeng insan media yang tergabung dalam Komunitas Wartawan Gresik (KWG), Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) Gresik, Ormas yang juga mengelola media, serta pegiat media sosial (medsos) untuk diskusi khusus menyongsong pemilu serentak 2024.
Diskusi yang dikemas dalam Media G athering bertema “Peran Media dalam Mensukseskan Pemilu Serentak Tahun 2024″ ini digelar di Hotel ASTON Inn Gresik, Rabu (16/11/2022).
Diskusi tersebut menghadirkan narasumber Ketua KWG, M. Syuhud Almanfaluty dan Wakil Ketua PWI Gresik Deni Ali Setiono, dengan moderator jurnalis senior Nur Fakih.
Ketua KPU Gresik, Achmad Roni menyatakan, pascareformasi sudah 5 kali digelar pemilihan umum (pemilu). Karena itu, konsolidasi gelaran pesta demokrasi itu terus berjalan dengan baik.
“Pemilu serentak yang dilakukan oleh Indonesia membuat banyak negara kagum. Makanya, banyak yang berguru ke Indonesia,” ujarnya.
Namun demikian, kata Roni, penyelenggaraan pemilu bukan tanpa tantangan, terutama di era digitalisasi seperti saat ini. Di era digitalisasi seperti saat ini, lanjutnya, masyarakat bisa menjadi “wartawan”.
“Mereka bisa menyebarkan informasi, terlepas informasi itu benar atau tidak (hoaks),” tuturnya.
Ia lantas mencontohkan, pada gelaran Pemilu 2019, ada informasi menggemparkan yang dihembuskan, bahwa ada hingga 10 kontainer surat suara telah dicoblos.
Juga kabar itu terjadi di Kabupaten Gresik pada pemilu yang sama. Beredar kabar, bahwa ada kantor salah satu partai politik (Parpol) digunakan untuk pelipatan surat suara.
“Kabar itu setelah ditelusuri ternyata tidak benar, hoaks,” ungkapnya.
Makanya, Roni mengajak kepada insan media untuk memberitakan yang benar. Memberikan pendidikan, mengajak masyarakat tidak menyebarkan berita hoaks dalam menghadapi gawe besar Pemilu serentak 2024.
“Sehingga, masyarakat makin cerdas”terangnya.
Roni meminta insan media agar memberitakan atau memuat berita yang benar. Ia juga mengajak media untuk menghadirkan proses pemberitaan yang benar, sehingga berita yang disajikan dapat diterima oleh masyarakat dengan benar pula.
“Kalau ada pemberitaan tak benar. Misal soal penyelenggaraan pemilu, tak menutup kemungkinan kasus 2019 akan kembali muncul. Karena itu, saya berharap kalau informasi terkait penyelenggaran pemilu konfirmasi kepada komisionernya,” pintanya.
Ditambahkan, saat ini KPU Gresik dalam gelaran Pemilu 2024, tengah menjalankan tahapan verifikasi parpol. Kemudian, akan melakukan rekrutmen badan Ad Hoc PPK, PPS, KPPS, dan petugas lain.
“Jumlahnya sebanyak 35 ribu. Makanya, peran serta media untuk membantu suksesnya rekrutmen badan Ad Hoc ini sangat dibutuhkan,” pungkasnya.
Sementara itu, Komisioner KPU Divisi Sosdiklih dan Parmas, Makmun, menyatakan, KPU dan insan media sama-sama punya tanggung jawab menyukseskan pemilu.
“KPU Gresik telah membentuk Bakohumas sebagai instrumen untuk bekerja sama dalam mensukseskan pemilu. Saya berharap ada grup KPU dan insan media untuk bersinergi,” katanya.
Ia juga menyampaikan, menyongsong gelaran Pemilu 2024, KPU Gresik telah menyiapkan rekrutmen badan Ad Hoc sebanyak 35 ribu. “Rencana dimulai 20 Novembar tahun ini. Tahap awal pembentukan PPK,” tuturnya.
Ia menyebutkan bahwa, untuk pembentukan badan Ad Hoc butuh tenaga cukup ekstra. Sebab, saat ini kelompok profesional mulai membatasi diri, tak boleh merangkap sebagai penyelengara pemilu.
“Mohon maaf saya contohkan untuk pendamping PKH, misalnya,” ungkapnya.
Ia berharap, pembentukan badan Ad Hoc bisa berjalan sukses seperti pada Pilkada Gresik tahun 2020. Pada Pilkada 2020, katanya, pendaftaran Ad Hoc tak melakukan perpanjangan. Gresik masuk salah satu dari 3 kabupaten/kota yang tak melakukan perpanjangan waktu rekrutmen badan Ad Hoc lantaran kuota sudah terpenuh. (sto)