GRESIK (RadarJatim.id) — Untuk kali ke-7 secara berturut-turut, Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Gresik menerima penghargaan Opini Wajar Tanpa Pengecualian (WTP) dari Pemerintah Pusat. Presyasi ini terkait capaian pengelolaan dan pelaporan keuangan yang akuntabel.
Opini WTP yang diberikan kepada Kabupaten Gresik diserahkan langsung oleh Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa, didampingi Kepala Kanwil Ditjen Perbendaharaan Jatim Tauhid, kepada Bupati Gresik Fandi Akhmad Yani di Hotel Bumi Surabaya, Senin (14/11/2022).
Atas diraihnya penghargaan tersebut, Bupati Gresik yang akrab disapa Gus Yani itu mengaku bersyukur. Ia mengatakan, penghargaan tersebut tidak hanya sekadar seremonial belaka. Namun, tandasnya, sebagai bentuk motivasi untuk semakin meningkatkan kinerja dan pelayanan kepada masyarakat.
“Alhamdulillah Kabupaten Gresik kembali dianugerahi penghargaan atas capaian kinerja dan pelaporan keuangan. Ini yang ketujuh kalinya kami diberikan penghargaan Opini WTP (Wajar Tanpa Pengecualian) dari Pemerintah Pusat,” Kata Gus Yani.
Ditambahkan, capaian Opini WTP ini adalah berkat kerja keras yang dilakukan semua jajaran di lingkup Pemkab Gresik. Opini WTP ini, lanjut Gus Yani, juga tak lepas dari doa dan dukungan masyarakat Gresik, serta jajaran Forkopimda terhadap kinerja Pemerintah.
“Tentu penghargaan ini juga kami persembahkan untuk masyarakat Gresik, karena berkat doa dan dukungan masyarakat. Kami juga sampaikan terima kasih kepada Forkopimda atas sinergitas dan kolaborasi yang telah terbangun dengan baik sehingga Opini WTP ini kami raih kembali tahun ini. Saya berharap kepada seluruh jajaran Pemerintah Kabupaten Gresik untuk terus semangat dan termotivasi untuk semakin meningkatkan etos kerja,” katanya.
Lebih lanjut Gus Yani menyampaikan, seiring dengan komitmen pemerintah daerah dengan pengelolaan manajemen keuangan yang baik, diharapkan pula berimbas pada pertumbuhan ekonomi di daerah dapat tumbuh secara inklusif.
“Tentu kami pun berharap, dengan manajemen dan tata kelola pemerintahan yang baik, maka melahirkan dampak yang signifikan terhadap pertumbuhan ekonomi secara inklusif. Sehingga kemiskinan dapat ditekan dan angka pengangguran terbuka juga berkurang,” ungkapnya. (sto)