SIDOARJO (RadarJatim.id) – WhatsApp Group Ruang Publik Sidoarjo (WAG RPS) kembali menggelar dialog publik ‘Mencari dan Memilih Calon Pemimpin Sidoarjo 2024’ jilid VI di Kedai Bu Atiek, Jalan Dr.Soetomo nomor 26 atau dibelakang Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Delta Sidoarjo.
Dialog publik yang dipandu oleh Nanang Haromain dari Institute Research and Public Development (IRPD) itu menghadirkan 6 orang sebagai narasumber, yaitu Emir Firdaus Ketua Dewan Pimpinan Daerah Partai Amanat Nasional (DPD PAN) Sidoarjo, Deny Haryanto Ketua DPD Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Sidoarjo.
Nur Hendriyanti Ningsih Ketua DPD Partai Nasional Demokrat (Nasdem) Sidoarjo, Eko Raharjo yang mewakili Zahlul Yussar Ketua Dewan Pimpinan Cabang (DPC) Partai Demokrat Sidoarjo, Suwarno Sekretaris DPC Partai Persatuan Pembangunan (PPP) Sidoarjo dan Hudiyono mantan Penjabat (Pj) Bupati Sidoarjo.
Setelah masing-masing pimpinan partai politik (parpol) yang menjadi narasumber menyampaikan materi atau pandangan politiknya terkait Calon Bupati-Calon Wakil Bupati (Cabup-Cawabup) Sidoarjo yang layak dan pantas mengikuti kontestasil Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) serentak 27 November 2024 nanti.
Salah satu warga yang mengikuti acara dialog publik meminta pimpinan dan mendorong para pimpinan parpol untuk membentuk koalisi sebagai poros politik baru di Kabupaten Sidoarjo.
Ketua DPC Nasdem Sidoarjo, Nur Hendriyanti Ningsih menyatakan kesiapannya untuk membentuk poros kekuatan baru bersama parpol lainnya dalam kontestasi Pilkada Sidoarjo tahun 2024 ini.
Jika membentuk koalisi sendiri, kelima parpol tersebut sudah mampu mengusung Cabup-Cawabup sendiri dalam Pilkada Sidoarjo tahun ini. Sebab dalam Pemilihan Umum (Pemilu) 14 Februari 2024 lalu, kelima parpol tersebut mengantongi total 12 kursi di Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Sidoarjo.
PAN memiliki 4 kursi, PKS 3 kursi, Partai Nasdem 2 kursi, Partai Demokrat 2 kursi dan PPP mengantongi 1 kursi.
“Idenya bagus juga. Insya’ Allah setelah ini, kami akan lakukan komunikasi lebih intens terkait masukan atau dorongan dari masyarakat untuk membentuk poros baru,” kata Nur Hendriyanti usai acara, Sabtu (13/07/2024) malam.
Terkait figur Cabup-Cawabup yang akan diusung dalam Pilkada Sidoarjo 2024 ini, tentunya akan dibicarakan bersama dengan keempat parpol peserta koalisi. Bisa juga berasal dari kader atau dari para tokoh yang sudah mendaftar di beberapa parpol peserta koalisi.
Namun, tidak menutup kemungkinan poros baru ini akan mengusung kader potensial dari Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) yang tidak menutup kemungkinan akan tetap maju sebagai Cabup-Cawabup Sidoarjo. Jika tidak mendapatkan rekomendasi dari Dewan Pimpinan Pusat (DPP) PKB.
Ada 3 orang kader potensial yang sekarang lagi berebut rekomendasi dari DPP PKB, yaitu Achmad Amir Aslichin selaku anggota DPRD Jawa Timur (Jatim), Usman Ketua DPRD Sidoarjo dan Subandi Pelaksana Tugas (Plt) Bupati Sidoarjo.
“Kalau memang mau, kenapa tidak?,” katanya.
Hal senada juga disampaikan oleh Emir Firdaus, Ketua DPD PAN Sidoarjo bahwa gagasan yang diusulkan oleh masyarakat itu sangat baik untuk menyeimbangkan kekuatan politik di Kabupaten Sidoarjo.
Namun, anggota DPRD Sidoarjo 4 periode itu berpikir realistis saja bahwa penentuan Cabup-Cawabup merupakan otoritas pimpinan pusat masing masing parpol.
“Pertanyaannya, apakah sudah pasti disetujui oleh DPP masing-masing? Itu semua urusan pusat,” sampainya.
Justru, Emir Firdaus sangat berharap gagasan koalisi 12 kursi itu bisa diemplementasikan di dalam gedung DPRD Sidoarjo. Sebab, keberadaannya akan memberikan peran positif dalam mengawal setiap kebijakan-kebijakan yang diambil oleh Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Sidoarjo.
“Kalau bisa tidak hanya pada momen Pilkada ini saja. Berlanjut pada koalisi parlemen, justru lebih bagus lagi,” ujarnya.
Sementara itu, Sujani Ketua RPS menegaskan bahwa munculnya gagasan koalisi 12 kursi dalam dialog publik jilid VI kali ini, murni dari warga yang hadir dan menyampaikan uneg-uneg-nya terkait permasalahan politik di Kabupaten Sidoarjo.
“Terkait hal itu (koalisi 12 kursi, red) murni dari peserta, tanpa ada skenario sama sekali. Untuk itu, kembali saya tegaskan bahwa RPS tidak ada aksi dukung mendukung calon atau parpol tertentu,” tegasnya.
Sebagai bukti bahwa semenjak diadakannya dialog publik, mulai dari jilid I hingga jilid VI ini. RPS mengundang semua pihak yang terdiri dari berbagai elemen masyarakat, mulai Bacabup-Bacawabup, ketua parpol, tokoh masyarakat, tokoh agama, aktivis, praktisi, pengamat hingga kalangan profesional.
“Kalau tidak ada aral melintang. Insya’ Allah minggu depan, kami akan mengundang para ketua organisasi kewartawanan di Sidoarjo sebagai narasumber,” pungkasnya. (mams)