GRESIK (RadarJatim.id) – Diraihnya kembali predikat Paripurna (bintang lima) dari Lembaga Akreditasi Rumah Sakit Indonesia (LARSI), makin mamacu manajemen Rumah Sakit Muhammadiyah Gresik (RSMG) untuk terus meningkatkan kualitas pengelolaan dan layanan kesehatan yang prima kepada masyarakat. Karena itu, dukungan semua stakeholder diharapkan terus mengalir, karena mempertahankan predikat tersebut jauh lebih berat ketimbang meraihnya.
Hal itu disampaikan Direktur RSMG dr Imam Suyuthi, SpAn, menyusul predikat Paripurna yang tahun ini kembali disandang oleh rumah sakit di Jalan KH Kholil, Gresik ini. Menurut Imam, sapaan akrab dr Imam Suyuti, selain secara internal akan terus meningkatkan kinerja, layanan kesehatan yang prima akan dipersembahkan kepada masyarakat Gresik dan siapa pun yang menggunakan jasa kesehatan di rumah sakit tipe C ini.
“Semua tahu, untuk bisa meraih predikat Paripurna atau bintang lima, susahnya bukan main. Banyak hal yang mesti dipersiapkan, banyak hal yang mesti dilakukan, sehingga butuh team work yang kuat dan konsisten dalam menjalankan program yang telah direncanakan dengan matang,” ungkap dokter spesialis anastesi ini, di kantornya, Rabu (15/2/2023).
Imam mengaku, tidak mudah meraih akreditasi dengan predikat tertinggi, yakni Paripurna. Pasalnya, banyak item-item prasyarat yang harus dipenuhi dan secara konsisten mesti dilakukan. Karena itu, diraihnya kembali predikat Paripurna pada Februari 2023 ini merupakan berkah tersendiri sekaligus tantang untuk terus meningkatkan kinerja rumah sakit.
“Kita perlu bersyukur atas capaian ini, dan secara khusus disampaikan terima kasih kepada seluruh civitas hospitalia Rumah Sakit Muhammadiyah Gresik dan semua pihak yang telah berkontribusi dan memberikan support,” ujarnya.
Tentang predikat Paripurna, berdasar data LARSI disebutkan, sebanyak 16 bab harus mampu dijawab dan diselesaikan dengan baik, dengan nilai minimal 80%. Bahkan khusus untuk bab Program Nasional, nilainya harus sempurna 100%. RSMG, lanjut Imam, mampu melampaui syarat tersebut hingga meraih predikat tertinggi, yakni Paripurna (bintang lima). Di bawah predikat Paripurna, LARSI memberikan predikat Utama dan Madya. Jika rumah sakit belum mampu meraih 3 predikat tersebut, LARSI menyatakan tidak terakreditasi.
Disinggung tentang layanan prima kepada masyarakat pengguna RSMG, Imam memastikan, pihaknya akan memberikan yang terbaik. Karena itu, rumah sakit ber-tagline: Juju-Transparan-Kekeluargaan ini tak menutup diri bagi semua masukan dan kritik konstruktif dari masyarakat dan semua stakeholder yang care terhadap dunia kesehatan.
Ia menampik dan menentang keras isu adanya perbedaan layanan antara pasiun umum dan pasien BPJS. Baginya, semua pasien yang dirawat di RSMG harus mendapat layanan prima dan perlakuan yang sama, sesuai standar yang digariskan pemerintah dan komitmen rumah sakit dalam visi-misi yang ditetapkan.
“Itu komitmen kami dan tidak mudah untuk tidak melaksanakannya. Sebab, zaman sekarang, siapa pun bisa memantau dan mengawasi layanan rumah sakit. Dan, masyarakat tentu paham mana rumah sakit yang mampu memberikan layanan terbaik atau sebaliknya,” pungkasnya. (sto)