PAMEKASAN (RadarJatim.id) — Salah satu produksi khas dari masyarakat kelurahan Kowel, Kecamtan Kota Pamekasan adalah keripik tette. Kudapan atau makanan ringan ini d produksi secara sederhana dengan menggunakan metode pembuatan khusus.
Bahan dasarnya pun sangat sederhana, yaitu dari singkong yang sudah di rebus, kemudian ditumbuk dan dikeringkan. Keripik tette ini sudah tidak asing lagi bagi masyarakat Madura dan menjadi hidangan atau makanan pelengkap, misalnya pada rujak khas Madura yang dipadukan dengan keripik tette atau sekadar pelengkap untuk berbuka puasa.
Pohon singkong yang masih muda, berumur sekitar 3-4 bulan banyak ditemui di daerah dataran tinggi di wilayah Pamekasan. Masyarakat biasanya mengolah hasil panen singkong menjadi beberapa macam olahan kuliner. Salah satunya, misro atau masyarakat madura menyebutnya jembleng, sentiling serta masih banyak lagi olahannya.
Cara pembuatan camilan ini sendiri masih menggunakan alat tradisional, yakni seperti batu/botol bekas minuman untuk memipihkan dan batu sebagai alas atau dasar. Keripik tette biasanya disajikan secara original, ataupun diberi bumbu ciri khasnya masih terasa saat mencicipi ditemani dengan segelas teh hangat.
Harganya pun cukup terjangkau. Per 100 biji atau lembar keripik tette, dibanderol Rp 8.000 hingga Rp 10.000 utuk satu ikatnya. Pembuatan keripik tette sendiri membutuhkan waktu sekitar 3-5 hari tergantung dengan kondisi cuaca pada saat proses penjemuran. (rus)