Oleh: Waluyo Iskak, S.Pd MM
Ketua PGRI ( Persatuan Guru Republik Indonesia ) Kabupaten Gresik, Drs Arief Susanto,M.Pd telah memberikan “Kado Terindah Awal Tahun 2025 “ sebuah penghargaan kepada Waluyo Iskak,S.Pd.MM, Kepala UPT SD Negeri 387 Gresik atas prestasinya meraih Juara Terbaik 1 Kepala Sekolah Dedikatif di ajang Jambore GTK Hebat Jawa Timur tahun 2024.
Ketua PGRI Kabupaten Gresik, Arief Susanto juga mengapresiasi sekaligus menyampaikan penghargaan yang setinggi-tingginya kepada Waluyo Iskak, yang telah mengharumkan nama baik Kabupaten Gresik dibidang Pendidikan di Tingkat Jawa Timur sekaligus mewakili ke event Jambore GTK Tingkat Nasional tahun 2024 di Jakarta.
Menurutnya, sebenarnya penerimaan Penghargaan itu diberikan pada hari Jumat, tanggal 29 November 2024 di Halaman Pendopo Kabupaten Gresik oleh Plt Bupati, Dra. Hj. Aminatun Habibah, M.Pd. bersamaan dengan guru-guru berprestasi lainnya. Namun, karena bersamaan acaranya dengan Jambore GTK Hebat di Jakarta, maka baru hari Kamis, 2 Januari 2025 bisa diberikan oleh Kepala PGRI Gresik di SMK PGRI 1 Gresik, tempatnya saat ini bertugas.
Hal ini, tidak mengurangi kesakralan dalam pemberian apresiasi atau penghargaan atas prestasinya mendedikasikan diri untuk mengabdi hampir 29 tahun lamanya di Pulau Puteri Bawean.
Bagaimana cerita dan mengapa ia mau bertahan di daerah kepulauan Bawean, serta bisa berprestasi sampai di tingkat Nasional bahkan Asean. Ia menuturkan bahwa anak-anak yang berada di Pulau Bawean adalah memiliki hak yang sama untuk menerima dan mendapatkan pelayanan pendidikan yang baik dan berkualitas, seperti halnya anak-anak di daerah lain di Indonesia khususnya di daratan Jawa.
Untuk itu, guru-guru yang di tempatkan di Pulau Bawean memiliki kewajiban untuk memberikan pelayanan pendidikan yang sama dan berkualitas juga.
Pada waktu itu, bersamaan denganku ada 40 guru yang di angkat sebagai PNS ditugaskan ke Pulau Bawean pada tanggal 1 Mei 1996. Pemerintah sangat peduli dan berkomitmen terhadap pendidikan di Pulau Bawean dengan mengirimkan guru-guru dari Jawa yang baru lulus D2 PGSD, baik Surabaya maupun Malang. “Ilmu dan pengalaman yang didapat masih hangat dan semangat guru-guru masih menyala-nyala sehingga sangat dibutuhkan oleh anak-anak di Pulau Bawean untuk maju di bidang pendidikannya.
Namun seiring dengan berjalannya waktu, sesuai hukum alam bahwa siapa yang kuat dan tangguh terhadap tantangan maupun rintangan maka dialah yang bertahan dan sebagai pemenangnya.
Tidak berapa lama, satu persatu dari guru-guru yang dikirim Allah SWT berguguran dan melarikan diri untuk berpindah mencari zona aman dan nyaman tanpa memperhatikan kewajiban dan amanah yang Allah berikan. Apapun alasannya, komitmen dan janji yang ditunaikan menunjukkan seberapa lama dan seberapa besar semangatnya guru-guru mengabdikan, dan membaktikan dirinya demi kemajuan pendidikan di Pulau Bawean.
Memang tidak berdosa dan tidak bersalah sepenuhnya, tetapi kewajiban yang dilaksanakan belum tuntas sampai tujuan yang diinginkan sudah meninggalkan tempat tugas masing-masing. Guru-guru yang berpindah ke Pulau Jawa memiliki berbagai macam alasan dan sebab agar dapat lolos dan diijinkan pindah tempat tugas. Ada yang berpindah dengan alasan mengikuti suami atau istri, ada yang beralasan karena orang tua sudah tua dan sakit-sakitan, ada yang berpindah karena dirinya sakit dengan bukti keterangan dari dokter, bahkan ada yang berpindah tanpa alasan karena merasa cukup dan mempunyai orang kuat di Pemerintah Daerah.
Kalau begini keadaannya, maka bagaimana nasib pendidikan anak-anak didik di Pulau Bawean. Bermula dari kondisi inilah, ada keinginan dan niatanku untuk menetap di Pulau Bawean. Kalau bukan aku, siapa lagi ? Kalau bukan sekarang, kapan lagi ? Semenjak itulah kubulatkan tekad dan hati untuk terus mengabdi dan berbakti di dunia pendidikan di Pulau Bawean ini. Di samping itu, saya punya keyakinan bahwa “ Allah tidak akan mengubah nasib suatu kaum sampai kaum itu mau mengubah nasibnya sendiri.” Inilah yang menjadi pegangan hidupku dalam menjalani tugas suci dan amanah sebagai guru di Pulau Bawean. Walau hanya aku sendirian, semoga Allah meridloi dan memudahkan segala urusan untuk bisa dan bisa memberi warna pendidikan dengan warna kesuksesan yang akan dikenang oleh semua orang.
Dalam acara Jambore GTK Hebat tahun 2024 itu, judul Gerbang Masa Kini Sebagai Strategi Dispraba dalam IKM atau Gerakan Bangkit Maju Bersama Kreatif Inovatif dan Inspiratif sebagai Strategi Diseminasi Praktik Baik dalam Implementasi Kurikulum Merdeka. Dengan bergerak dan bangkit bersama-sama dengan semua stake holder yang mendorong untuk maju bersama dengan kreatif, inovatif sehingga menginspiratif banyak orang dalam melaksanakan Implementasi Kurikulum Merdeka. Saya memberikan trik jitu untuk bisa mengajak belajar, berkolaborasi dan berbagi melalui sosialisasi, workshop dan webinar yang berkaitan IKM baik di komunitas intra sekolah, antar sekolah maupun daring atau online sampai ke level Nasional dan Asean.
Dengan tantangan dan hambatan yang luar biasa baik dari segi letak geografis, sumber daya manusia, sarana prasarana, dan kondisi alam, beliau bisa mengubah menjadi peluang dan potensi yang mengagumkan.
Ada pepatah mengatakan “ Kalau memanglah mutiara, walaupun di kubang lumpur akan tetap menjadi mutiara “,artinya sebesar apapun kesulitan dan kesusahan tidak akan menggoyahkan keyakinan dan karakternya. Allah telah memberikan solusi, dimana bersama kesulitan pasti ada kemudahan. Dan sebaik-baik manusia adalah manusia yang bermanfaat untuk orang lain. Siapa yang menanam kebaikan pasti menuai kebaikan pula. Itulah prinsip dan keyakinan beliau untuk mengemban amanah mendidik anak negeri di Pulau Puteri.*
*) Penulis adalah Kepala SD Negeri 387 Bawean Gresik