SIDOARJO (RadarJatim.id) — Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Kantor Wilayah Direktorat Jenderal Pajak (Kanwil DJP) Jawa Timur II Dudung Rudi Hendratna menyampaikan kinerja penerimaan pajak dan kepatuhan penyampaian SPT Tahunan PPh Wajib Pajak Badan maupun Orang Pribadi tahun 2021.
Meski pandemi Covid-19 belum berlalu, di saat pemulihan ekonomi masih terus diupayakan oleh pemerintah, Kanwil DJP Jawa Timur II menunjukkan kinerja yang lebih baik jika dibandingkan
dengan tahun lalu (Selasa, 3/1/2022).
“Kami mengucapkan terima kasih atas dukungan dan partisipasi seluruh wajib pajak khususnya di wilayah Kanwil DJP Jawa Timur II, yang meski dalam kondisi sulit akibat pandemi Covid-19 masih tetap berkontribusi kepada negara dengan taat dan patuh membayar pajak,” ucap Dudung Rudi Hendratna.
Berdasarkan data per 31 Desember 2021, penerimaan pajak Kanwil DJP Jawa Timur II mencapai Rp21.666 triliun, dengan pertumbuhan positif sebesar 14,14%. Capaian ini setara dengan 97,55% dari total target penerimaan pajak yang diamanahkan sebesar Rp22.210 triliun. Angka ini menunjukkan peningkatan, tahun sebelumnya capaian penerimaan pajak sebesar 96,93%.
Dari total 16 Kantor Pelayanan Pajak (KPP) yang ada di wilayah Kanwil DJP Jawa Timur II, sembilan di antaranya mampu merealisasikan penerimaan pajak di atas 100% dari target penerimaan pajak yang telah ditetapkan. KPP Pratama Bojonegoro bahkan berhasil meraih prestasi dengan menjadi KPP dengan capaian penerimaan pajak tertinggi di tingkat Nasional yakni sebesar 145% dari total target penerimaannya.
Untuk capaian per jenis pajak, PPN dan PPnBM terealisasi sebesar Rp11.041,57 triliun (50,96% dari realisasi penerimaan), Pajak Penghasilan sebesar Rp9.980,66 triliun (46,07% dari realisasi penerimaan), PBB dan BPHTB sebesar Rp204.798,53 miliar, PPh Ditanggung Pemerintah (PPh DTP) sebesar Rp152.962,16 miliar, dan Pajak Lainnya sebesar Rp286.150,65 miliar.
Sedangkan capaian untuk lima sektor dominan, Industri Pengolahan mendominasi penerimaan sebesar 55,28%, disusul dengan Perdagangan Besar dan Eceran dan Reparasi dan Perawatan Mobil dan Sepeda Motor sebesar 16,94%, Konstruksi sebesar 5,43%, Jasa Keuangan dan Asuransi sebesar 2,80%, Pertambangan dan Penggalian sebesar 1,38%, dan sisanya sebesar 18,16% dari luar lima sektor dominan tersebut. (aim)