SIDOARJO (RadarJatim.id) — Peringatan HUT ke-63 Pramuka di SMP PGRI 1 Buduran diwarnai dengan upacara dan lomba Kepanduan Penggalang. Diikuti oleh peserta didik, pendidik dan tenaga kependidikan. Mulai dari lomba Pionering (simpul dan ikat), Morse, Semaphore, dan PBB Bertongkat, pada (14/8/2024) pagi di halaman sekolah.
Dalam amanatnya sebagai pembina upacara, Kak Drs. Koesmoko menyampaikan, segenap anggota Pramuka supaya banyak bersyukur kepada Allah SWT, yang telah memberikan kesehatan dan kesempatan untuk memeringati HUT ke-63 Pramuka tahun 2024. Dengan tema yang diusung oleh Kwarnas: “Pramuka Berjiwa Pancasila Menjaga NKRI”.
“Setiap anggota Pramuka, mulai Siaga, Penggalang, Penegak, Pandega harus bisa menjadi manusia Pancasilais seutuhnya. Mengamalkan nilai-nilai Pancasila, sila pertama sampai sila kelima. Sebagai kepanduan, juga wajib ikut mewujudkan persatuan dan kesatuan bangsa, dengan menjaga keutuhan NKRI,” katanya.
Kak Koesmoko yang juga Kaur Humas SMP PGRI 1 Buduran ini mengajak peserta upacara untuk mengingat jasa para pendiri Pramuka, baik Pramuka di tingkat dunia maupun Indonesia. Tokoh-tokoh seperti: Bapak Pramuka Sedunia, Robert Baden Powell dan Bapak Pramuka Indonesia, Sri Sultan Hamengku Buwono IX layak untuk diteladani.
“Tidak kenal maka tidak sayang, seperti juga Gerakan Pramuka. Untuk itu, adik-adik Pramuka harus mengenal Pramuka mulai tingkat Gugus Depan, Kwarran, Kwarcab, Kwarda, hingga Kwarnas. Juga mengenal mulai Kamabigus, Kakwarran, Kakwarcab, Kakwarda, hingga Kakwarnas. Juga harus mengenal Pramuka Pangkalan SMP PGRI 1 Buduran, yang memiliki Gugus Depan 02.59 (Pangeran Diponegoro) untuk putra dan Gugus Depan 02.60 (RA Kartini) untuk putri,”jelasnya.
Menurutnya, untuk bisa menjadi Pramuka yang berjiwa Pancasila, anggota Pramuka wajib mengamalkan Kode Kehormatan Pramuka: Tri Satya dan Dasa Dharma. Terlebih Gerakan Pramuka bermuaranya kepada penanaman karakter, maka sebagai dasar harus menjadi insan yang beriman, bertakwa, dan berakhlak mulia.
“Kalau anggota Pramuka itu muslim, sesibuk apa pun dalam bergiat Pramuka, maka tidak boleh meninggalkan sholat lima waktu. Jika sampai meninggalkan sholat, maka satu rakaat sholat yang ditinggalkan, tidak akan mungkin bisa diganti dengan latihan Pramuka sehari, seminggu, sebulan, setahun, bahkan seumur hidup latihan Pramuka,”jelasnya.
Usai upacara, dilakukan penyerahan tropi kejuaraan Pramuka yang diraih oleh para penggalang Gugus Depan 02.59 (putra) Regu Singa dan penggalang Gugus Depan 02.60 (putri). Berbagai tropi tersebut diserahkan oleh adik-adik penggalang kepada Kamabigus SMP PGRI 1 Buduran, Kak Indrajayanti Ratnaningsih, S.Si, M.Pd, Gr.(mad)