SIDOARJO (RadarJatim.id) – Sejumlah pengurus partai politik (parpol) mulai menyiapkan mesin parpol mereka guna menghadapi Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) Sidoarjo 2024 mendatang, mulai dari Partai Kebangkitan Bangsa, Partai Golkar dan yang terbaru adalah Partai Gerindra.
Sebagaimana yang telah diberitakan bahwa ada 15 pengurus Pimpinan Anak Cabang (PAC) Partai Gerindra seKabupaten Sidoarjo meminta Rahmat Muhajirin (RM) atau istrinya Mimik Idayana untuk maju menjadi Calon Bupati-Calon Wakil Bupati (Cabup-Cawabup) Sidoarjo di Pilkada Sidoarjo 27 November 2024.
Hal ini menjadi menarik setelah Ketua Dewan Pimpinan Daerah (DPD) Partai Gerindra Propinsi Jawa Timur (Jatim) Anwar Sadad pada hari Minggu (07/04/2024) malam kemarin, kembali memberi isyarat akan mengusung petahana Ahmad Muhdlor Ali untuk ditarungkan di Pilkada Sidoarjo tahun ini.
Pengamat Politik Sidoarjo, Nanang Haromain mengatakan bahwa situasi yang terjadi di internal Partai Gerindra terkait Cabup-Cawabup yang akan diusung pada Pilkada Sidoarjo tahun ini adalah sebuah dinamika internal parpol yang tidak biasa.
“Apalagi sampai saat ini, Partai Gerindra belum menentukan siapa saja kader yang akan maju di Pemilihan Kepala Daerah alias Pilkada (Sidoarjo, red) 2024,” kata Nanang Haromain saat ditemui kantornya, Selasa (09/04/2024).
Mengacu pada statement Ketua Harian Dewan Pimpinan Pusat (DPP) Partai Gerindra, Sufmi Dasco Ahmad bahwa di internal Partai Gerindra hingga saat ini, sama sekali belum berdiskusi mengenai Pilkada 2024.
Pembicaraan mengenai figur yang akan diajukan dalam Pilkada 2024, akan di bahas usai Mahkamah Konstitusi (MK) memutuskan sengketa Perselisihan Hasil Pemilihan Umum (PHPU).
“Saat ini, sidang PHPU Pilpres (Pemilihan Presiden, red) masih berlangsung di MK,” katanya.
Pria yang juga menjabat sebagai direktur lembaga survei Media Survei Indonesia (MSI) menilai bahwa perebutan rekom Partai Gerindra untuk Pilkada Sidoarjo tahun ini akan berlangsung sengit, bahkan tidak menutup kemungkinan akan terjadi eksodus atau sampai ada perlawanan.
Kalau misalnya DPD Partai Gerindra Propinsi Jatim tetap akan mendorong rekomendasi untuk Pilkada Sidoarjo tahun ini jatuh ke Ahmad Muhdlor Ali atau Gus Muhdlor (GM) yang notabene bukan kader internal.
Ia menangkap ada semangat dan komitmen di grass root atau akar rumput untuk lebih memperjuangkan kader internal Partai Gerindra sendiri.
“Ada semangat yang kuat dari PAC seKabupaten Sidoarjo untuk mendukung Mimik Idayana. Karena bagi mereka, Mimik Idayana ini dengan Partai Gerindra sudah saling memahami,” jelasnya.
Visi misi keluarga RM juga mirip dengan visi misi Partai Gerindra, sehingga para pengurus PAC Partai Gerindra mendukung Mimik Idayana untuk maju sebagai Cabup atau Cawabup di Pilkada Sidoarjo 2024 nanti.
“Kalau misalnya rekom Gerindra jatuh ke Gus Bupati, saya yakin Mimik Idayana akan tetap maju di Pilkada (Sidoarjo, red) berpasangan dengan Ketua PKB (Sidoarjo, red) H. Subandi atau dengan calon lain untuk melawan GM,” terangnya.
Menurut Nanang, antara GM dan Mimik Idayana sangat sulit dipersatukan menjadi pasangan Cabup-Cawabup pada Pilkada Sidoarjo tahun 2024 ini.
“Rasanya berat untuk bersatu, meskipun di politik apapun bisa terjadi. Namun, untuk saat ini kemungkinan itu tidak ada,” imbuhnya.
Seandainya nanti, Mimik Idayana berhasil mendapatkan rekom dari Partai Gerindra. Maka, partai berlambang kepala burung garuda itu harus berpikir realistis dengan mempertimbangkan Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) sebagai teman koalisi.
Meskipun di tingkat pusat, Partai Gerindra sebagai ruling partay atau partai pemenang. Namun, situasi politik di Sidoarjo tetap di dominasi oleh kaum nahdliyin yang itu adalah basis elektoral utama PKB.
“Apalagi di beberapa tempat masih ada resistance terhadap kepemimpinan perempuan sebagai bupati. Koalisi PKB-Gerindra akan saling melengkapi dan menambah kekuatan untuk memenangkan Pilkada (Sidoarjo, red) 2024,” pungkasnya. (mams)