SIDOARJO (RadarJatim.id) — Dr. Sri Wulandari, S.Ag S.Sn M.Pd.I guru SMA Negeri 3 Sidoarjo ini bisa menjadi inspirasi atau motivasi bagi guru-guru yang lain. Mengapa ? setelah lama mengabdikan sebagai guru, sempat merasa jenuh kurang tantangan.
Namun dalam masa kejenuhan itu justru diisi dengan belajar, yakni menempuh program studi doktoral di STIESIA (Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Indonesia) Surabaya. Berhasil lulus dengan predikat memuaskan, dalam Program Doktor Ilmu Manajemen STIESIA Surabaya, yang ditetapkan pada 17 April 2024.
Prosesi penyematan gelar doktor dilakukan langsung oleh Ketua STIESIA Surabaya Prof. Dr. Nur Fadjrih Asyik, SE M.Si Ak CA. Sedangkan Penyerahan SK Kelulusan Doktor dilakukan oleh Ketua Penguji Prof. Dr. Budiyanto, M.S usai ujian terbuka, pada (17/4/2024) di Ruang Borneo Graha Widya Bhakti STIESIA Surabaya.
Sri Wulandari berhasil menempuh gelar doktor selama tujuh tahun, dengan disertasi berjudul ‘Kurikulum Wawasan Kebangsaan di Pondok Pesantren Manba’ul Hikam Sidoarjo’ yang langsung diuji oleh Tim Penguji yang diketuai Prof. Dr. Budiyanto, M.S dengan anggota Prof. Dr. Ir. Pribadijono, M.S; Dr. Ikhsan Budi Riharjo, S.E., M.Si., Ak., CA; Dr. Sinto Sunaryo, S.E., M.Si; Prof. Dr. Fidiana, S.E., M.S.A dan Dr. Lilis Ardini, S.E., M.Si., Ak., CA.
“Alhamdulillah sudah merasa lega. Karena dua tahun melakukan penelitian dan lima tahun kuliah. Kini sudah ‘Plong’ tujuh tahun tidak ‘gemen-gemen’,” ungkap Bu Wulan_sapaan akrabnya sambil menghela nafas lega.
Bahkan pernah salah dalam metode penelitian akhirnya saya pernah diuji secara tertutup hingga dua kali. Mengulang, remidi membuat saya lebih pintar, hingga mempertahankan penelitian. “Berangkat dari guru, tidak mempunyai pengalaman jadi dosen, sehingga saya harus belajar lebih keras, belajar sana-sini, dan hari ini diuji dan dibimbing. Alhamdulillah lulus memuaskan,” ungkapnya lagi.
Ia mengaku pada tahun 2017 mengalami kejunahan bekerja. Padahal banyak kegiatan ekstra dan pembina yang dilakukan. Namun kejenuhan tetap muncul, akhirnya saya buat kuliah dengan pertimbangan 3 hingga 3 tahun lulus, ternyata menjadi 7 tahun. “Alhamdulillah tuntas…. lego wis gak kuliah maneh,” pungkas Bu Wulan sembari tertawa riang.
Hadir pula dalam kesempatan tersebut, yang ikut menyaksikan; Kepala SMAN 3 Sidoarjo H. Lamiran, S.Pd., M.Pd beserta istri, H. Riza Rifky, M.Pd.I Kepala MA Pondok Pesantren Manba’ul Hikam Sidoarjo beserta pengurus, Dian Rosmiati, M.Pd. dari Balai Bahasa Prov. Jatim Dr. Lusi dari Univ Katolik Dharma Cendekia dan para guru dan pegawai SMAN 3 Sidoarjo. (mad)