GRESIK (RadarJatim.id) — Innalillahi wainna ilaihi raji’un. Persyarikatan Muhammadiyah Kabupaten Gresik, Jawa Timur, berduka kehilangan salah seorang kader terbaiknya. KH Muhlas Hamim, Ketua Pimpinan Daerah Muhammadiyah (PDM) Gresik Periode 2000-2005 berpulang, Kamis (9/5/2024) pagi.
Kabar meninggalnya Yai Muhlas, panggilan akrab KH Muhlas Hamim, langsung beredar di grup-grup WhatsApp (WA) kader Muhammadiyah sejak Kamis (9/5/2024) pagi. Kabar berantai pun dengan cepat menyebar, tidak saja di kalangan kader dan warga Muhammadiyah, tetapi juga mengisi ruang-ruang publik di Gresik.
Banyak kader persyarikatan merasa kehilangan dengan berpulangnya ulama bersahaja dan kharismatik di kalangan Muhammadiyah Gresik ini. Salah satunya, Ketua PDM Gresik Thoha Mahsun. Dihubungi Kamis (9/5/2024) petang, ia mengaku kehilangan sosok bijak dan disegani di jajaran Muhammadiyah Gresik ini.
“Yai Muhlas adalah guru dan orang tua kami. Beliau senantiasa teduh dan perhatian sama santri-santrinya dan istiqomah dalam kebaikan,” ungkap Thoha Mahsun.
Menurut dia, kapasitas dan kompetensi keilmuan Kiai Muhlas sangat mumpuni. Karena itu, pria asal Desa Sambungan Kidul, Kecamatan Dukun, Gresik ini kerap menjadi rujukan konsultasi para ulama/dai muda Muhammadiyah dalam mendalami suatu permasalahan yangt membutuhkan penjelasan yang bisa dijadikan pijakan.
“Yai Muhlas juga ahli hadits yang senantiasa memberikan contoh amal ibadah yang sesuai dengan perilaku Nabi Muhammad SAW. Kami merasa sangat kehilangan dengan berpulangnya Yai Muhlas,” tambah Thoha Mahsun.
KH Muhlas Hamim merupakan alumni Pondok Modern Darussalam Gontor Ponorogo. Salah seorang putrinya menikah dengan putra KH Imam Zarkasyi, pendiri Pondok Modern Gontor. Usai istri Kiai Muhlas, Maimunah, meninggal dunia, pria berpenampilan kalem ini sering tinggal di rumah anaknya, di Gontor Ponorogo, hingga Allah SWT memanggilnya.
Dengan mobil ambulans milik Rumah Sakit Yasyfin Darussalam Gontor, jenazah Kiai Muhlas tiba di rumah duka di Desa Sambungan Kidul, Kecamatan Dukun, Gresik, sekitar pukul 15.30 WIB. Jenazah kemudian disholati lagi di Masjid Al-Ikhlas Gopaan, Sembungan Anyar, Dukun dengan imam KH Muhammad In’am, mantan Ketua PDM Gresik.
“Atas nama keluarga, kami mengucapkan terima kasih kepada para pelayat yang hadir dan ikut mensholati,” ujar In’am.
Pukul 17.15 WIB hadir di rumah duka, Ketua Pimpinan Pusat Muhammadiyah (PPM) bidang Hubungan Antar-Agama dan Peradaban, Prof Dr Syafiq A. Mughni, MA. Prof Syafiq pun membaur di tengah para pelayat yang memadati rumah duka. (sto)