SURABAYA (RadarJatim.id) — Bertambah satu lagi tempat wisata kuliner unik di Surabaya, yakni PKL (Pasar Kuliner Lawas). Lokasinya di Jl. Nias 110 Surabaya, tepatnya di teras depan Viaduct by Gubeng.
Dalam peresmian PKL, Jumat (2/8/2024), Camat Gubeng Eko Kurniawan Purnomo berharap, Viaduct by Gubeng bisa menjadi tempat pemberdayaan UMKM, khususnya di wilayah Gubeng.
“Pasar Kuliner Lawas di Viaduct ini bisa jadi percontohan untuk tempat lain,” ujar Eko seusai memasangkan apron sebagai penanda diresmikannya PKL.
Konsep Pasar Kuliner Lawas menyajikan ragam makanan tempo dulu, yang dikenal otentik dalam tampilan dan rasa, bahkan tak lekang oleh waktu.
“Tujuannya agar aset budaya kuliner tetap lestari,” jelas Dito Chrisdianto, pengelola Viaduct by Gubeng.
Menurut Dito, bisnis kuliner terus tumbuh. Ada yang bertahan tapi ada yang gugur. Secara umum penyebabnya adalah lokasi, keunikan menu dan rasa, nuansa, serta promosinya.
Misi pemberdayaan UMKM berkategori Gamis direspon positif oleh Yayasan Baitul Maal Perusahaan Listrik Negara (YBM PLN) Unit Induk Distribusi Jawa Timur. Sebagai lembaga yang punya misi memberdayakan golongan penerima zakat, YBM PLN sangat mendukung konsep pemberdayaan kreatif melalui berdirinya Pasar Kuliner Lawas di teras depan Viaduct.
Ketua YBM PLN Jawa Timur, Agus Prasetiawan, mengatakan, dalam kolaborasi itu, pihaknya ikut meningkatkan kesejahteraan enam pelaku ekonomi mikro sesuai 5 pilar program lembaganya. Di antaranya, pilar kelima, yakni program ekonomi.”
PKL setiap hari beroperasi di teras depan Viaduct by Gubeng pada pukul 10.00 – 16.00 WIB. Menu tempo dulu yang bisa dinikmati pengunjung adalah Lontong Kupang, Rujak Cingur, Rujak Manis, Asinan, Gado-gado, Nasi Jagung Urap-Urap, Onde-Onde Mochi, Bubur Madura dan Jajan pasar. Harganya pun cukup terjangkau, antara Rp 10 ribu – 25 ribu. (rj2)