SIDOARJO (RadarJatim.id) — SMA Negeri 1 Tarik kembali menunjukkan komitmennya dalam membentuk generasi berkarakter, melalui Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila (P5) dengan cara yang unik dan membanggakan.
Sebanyak 416 siswa kelas X tampil secara kolosal membawakan Tari Saman sebagai pembuka rangkaian kegiatan P5 Fase E dan F tahun 2025. Pertunjukan ini diselenggarakan pada (14/3/2025) pagi di halaman utama sekolah, dengan disaksikan oleh seluruh warga sekolah serta perwakilan dari komite dan tamu undangan.
Tari Saman yang menggema seluruh halaman utama bukan sekadar pertunjukan seni biasa. Gerakan serempak dari 400 lebih siswa yang duduk bersaf-saf rapi, menghentakkan tangan dan tubuh dalam irama yang cepat dengan sangat harmonis. Riuh tepuk tangan dan sorak sorai warga sekolah mengiringi setiap hentakan gerakan, seolah menjadi pernyataan bersama bahwa pendidikan karakter di SMA Negeri 1 Tarik bukan hanya konsep di atas kertas, melainkan hidup dalam napas kegiatan sehari-hari.
Antusiasme siswa pun terlihat begitu besar. Banyak dari mereka menyampaikan bahwa keterlibatan dalam Tari Saman ini menjadi pengalaman pertama dalam sebuah pertunjukan besar. Bahkan beberapa siswa yang semula merasa kurang percaya diri, justru merasa bangga dan termotivasi untuk terus aktif dalam kegiatan sekolah.

“Kami awalnya ragu ikut karena tidak bisa menari, ternyata ketika bersama teman-teman, semuanya terasa lebih ringan. Kami jadi belajar kerja sama, sabar, dan merasa jadi bagian dari sesuatu yang besar,” ujar para siswa kelas X-3.
Hal tersebut juga tidak lepas dari peran Lionel Rahlil Akbar dari kelas X-8 yang memimpin dan mengkomando semua teman-temannya. Semangat seperti inilah yang ingin dibangun melalui P5 membentuk siswa yang bukan hanya cerdas secara intelektual, tetapi juga tangguh secara karakter, berbudaya, dan memiliki empati tinggi.
Kepala SMA Negeri 1 Tarik, Wiwik Tri Ernawati, S.Sos langsung memberikan apresiasi yang tinggi terhadap dedikasi para siswa dan guru pendamping yang telah mewujudkan tari secara kolosal.
“Tari Saman ini bukan sekadar pertunjukan seni, tetapi simbol dari upaya bersama kita dalam membangun karakter siswa sebagai Pelajar Pancasila yang mampu menjaga identitas bangsa di tengah keberagaman dunia,” ucapnya penuh kebanggaan.
Ia juga menyampaikan apresiasi atas kerja keras para siswa dan guru pembimbing yang telah mempersiapkan pertunjukan ini dalam waktu yang relatif singkat. “Ini adalah bentuk awal yang sangat baik untuk mengawali projek P5 tahun ini. Melalui Tari Saman, siswa belajar pentingnya kebersamaan, saling percaya, dan menghargai budaya Nusantara,” sampainya.
“Tahun ini, pelaksanaan P5 di SMA Negeri 1 Tarik mengusung tema yang beragam sesuai dengan jenjang kelas, dan mencerminkan kompleksitas dunia yang harus dihadapi generasi muda, sekaligus kekayaan budaya dan potensi bangsa yang perlu terus dirawat,” katanya.
Ia terangkan, untuk kelas X, yang berada dalam Fase E, pembelajaran akan berfokus pada tema Kebhinekaan Global dengan judul Cerita Nusantara. Membangun Indonesia yang Beragam. Tema ini dirancang untuk menggugah kesadaran siswa akan pentingnya menjaga identitas budaya di tengah pergaulan global, mengenali dan mencintai kearifan lokal, serta berkontribusi dalam merawat harmoni dalam keberagaman.

Bagi kelas XI yang memasuki Fase F, tema yang diangkat mengarah pada penguatan keterampilan abad 21, melalui Rekayasa Teknologi dengan judul Berekayasa serta Berteknologi untuk Membangun NKRI. Tema ini menekankan pentingnya inovasi dan teknologi sebagai kekuatan untuk membangun kemandirian bangsa, namun tetap berpijak pada semangat gotong royong dan nasionalisme.
Sementara itu, kelas XII sebagai jenjang akhir dalam pendidikan menengah, diarahkan pada penguatan karakter melalui tema Bangunlah Jiwa dan Raganya dengan judul Membangun Generasi Hebat dengan Kebiasaan Sehat. Tema ini menegaskan pentingnya keseimbangan antara kekuatan fisik dan kesehatan mental, kebiasaan hidup sehat, serta kesadaran akan pentingnya menjaga diri sebagai modal utama dalam meraih cita-cita.(mad)